Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan LNG Diprediksi Mencapai 700 Juta Ton pada 2040

Makin sulitnya publik mendapatkan pasokan bahan bakar karbon, membuat permintaan terhadap gas berpotensi melonjak.

Bisnis.com, JAKARTA – Shell memproyeksikan permintaan liquid natural gas (LNG) secara global bisa mencapai 700 juta ton pada 2040 dengan meningkatnya penggunaan gas sebagai bahan bakar berkarbon rendah.

Dalam Shell Outlook LNG 2020, Direktur Integrated Gas and New Energies Shell, Maarten Wetselaar menyebutkan bahwa sepanjang 2019, permintaan LNG tumbuh 12,5 persen menjadi 359 juta ton. Menurutnya,  peningkatan tersebut mencerminkan peranan penggunaan LNG sebagai transisi ke sistem energi yang rendah karbon.

Maarten mengungkapkan, Eropa berkontribusi paling besar pada pertumbuhan penyerapan LNG sepanjang 2019 yang disebabkan oleh harga yang kompetitif dan transisi dari penggunaan batu bara ke gas.

Sementara itu, di Asia mencatatkan pertumbuhan impor LNG yang tipis jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya karena dipengaruhi gangguan cuaca dan peningkatan pembangkit listrik bertenaga nuklir di Jepang dan Korea Selatan.

“Untuk jangka panjang diproyeksikan permintaan LNG akan melonjak menjadi 700 juta ton pada 2040 karena semakin meningkatnya permintaan bahan bakar rendah karbon,” sebutnya dalam Shell Outlook LNG 2020 yang dikutip Bisnis pada Kamis (20/2/2020),

Untuk jangka pendek, permintaan LNG diperkirakan akan sedikit lemah karena dipengaruhi dua faktor yakni musim dan virus corona.

Namun, pihaknya memprediksi permintaan akan kembali pulih dalam waktu dekat dengan sejumlah faktor pendorong yakni pertumbuhan permintaan yang terus-menerus dan berkurangnya pasokan baru hingga onstream ke sejumlah proyek hingga pertengahan 2020.

Selain itu, dengan mekanisme perdagangan spot yang baru dan beragam indeks yang digunakan untuk spot kontrak jangka panjang akan membuat LNG ke arah komoditas yang lebih fleksibel ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper