Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Petronas meneken perjanjian kerangka kerja atau framework jual beli minyak mentah untuk 2020.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan penandatanganan kerja sama tersebut merupakan lanjutan dari kesepakatan yang telah diteken pada Februari 2019.
Dia menjelaskan bahwa kerja sama dengan Petronas merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan ketahan energi nasional melalui optimalisasi rantai pasokan minyak mentah.
Pada 2020, Pertamina dan Petronas menyepakati supply agreement dengan nilai kurang lebih US$500 juta dan potensi kolaborasi lainnya mencapai total transaksi sebesar US$1 miliar.
"Kerja sama Pertamina dengan Petronas untuk membangun kolaborasi lebih kuat dan kemitraan jangka panjang yang memberikan benefit bagi kedua belah pihak," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (18/2/2020).
Adapun, ladang minyak yang dimiliki Pertamina di Malaysia, dan juga Petronas di Indonesia, bisa dimanfaatkan untuk memasok hasil produksi minyak mentah ke kilang domestik di masing-masing negara agar lebih efisien.
Baca Juga
Menurut Fajriyah, Petronas menyatakan kemampuan pasokan ke Indonesia dengan potensi mencapai 600.000 barrel per bulan dari ekses kapasitas produksi gasoline kilang Malaysia saat ini.
“Kerjasama di sektor migas ini juga akan membuka peluang kerjasama di sektor keuangan untuk penggunaan mata uang lokal dan pembayaran dengan skema offset sehingga mengurangi kebutuhan valas untuk membantu penguatan nilai rupiah,” jelasnya.