Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar banyak saat ditanya soal kebijakan impor bawang putih. Dia mengklaim gejolak harga bawang putih disebabkan oleh kepanikan di kalangan pembeli.
Ketika diminta keterangan tentang kebijakan impor bawang putih Mentan enggan menjawab. Dia justru malah mengalihkannya dengan menyebut stok bawang putih impor masih tersisa 84.000 ton. Adapun menurutnya, catatan lain menyebutkan stok tersisa berada di kisaran 120.000 ton.
“Akhir Februari - Maret ada 50.000 ton bawang putih kita dari daerah-daerah yang dalam ketinggian yang cukup akan panen. Oleh karena itu mari kita bicara kemampuan lokal kita sambil tentu mempersiapkan. Jangan desak saya tentang harus adakah impor atau [tidak] ya impor ya biasa-biasa saja. yang penting kita dalam negeri oke. Lalu yang kedua, ekspor saya yang kalian harus banyak pikirkan,” katanya di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Saat ditanya soal rekomendasi impor bawang putih terbaru, Syahrul menjawab singkat.
“Ya nantilah itu tidak terlalu penting itu,” ujarnya.
Menurutnya, sempat terjadi kepanikan di kalangan pembeli akibat ancaman virus corona beberapa waktu lalu. Kondisi itu menyebabkan terjadinya lonjakan harga di pasaran. Guna mengantisipasi kenaikan makin tinggi, Kementan menggelar operasi di 11 provinsi.
Baca Juga
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan surat perizinan impor (SPI) untuk komoditas bawang putih sebanyak 62.000 ton.
Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan mengatakan proses perizinan impor bawang putih tidak terganggu meski saat ini sedang merebak bawah virus Corona dari China.
"[Izin impor] dalam proses volumenya sekitar 62.000 ton dan akan segera terbit," ujarnya seusai konferensi pers Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (13/2/2020).