Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulkifli Zaini: PLN harus Back to Basic, Pelanggan adalah Raja

PT PLN (Persero) berjanji melakukan pembenahan manajemen dengan mengedepankan asas good corporate governance dengan mengedepankan kepuasan pelanggan.
Zulkifli Zaini /dg-bisnis.com
Zulkifli Zaini /dg-bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) berjanji melakukan pembenahan manajemen dengan mengedepankan asas good corporate governance dengan mengedepankan kepuasan pelanggan.

Hal itu disampaika Dirut PLN Zulkifli Zaini saat beraudensi dengan pimpinan media massa hari ini, Rabu (29/1/2020).

Zulkifli Zaini yang diangkat sebagai Direktur Utama PLN pada minggu keempat Desember 2019 itu menegaskan akan menerapkan pendekatan back to basic, back to track, dalam memimpin kemudi perusahaan milik negara sebesar PLN. Dalam pesannya kepada para pegawai PLN, ia menekankan pentingnya PLN bekerja dalam satu tim, tidak terkotak-kotakkan, dan bersinergi.

“Saya menyampaikan kepada seluruh tim PLN, kapal besar bernama PLN harus kita dayung bersama menuju arah yang sama. Jangan sampai ada yang melubangi dinding kapal, karena satu orang berbuat, seluruh orang di dalam kapal akan terkena imbasnya,” ujarnya melalui keterangan resminya hari ini, Selasa (29/1/2020).

Zulkifli Zaini yang pernah menjabat Direktur Utama Bank Mandiri itu mengaskan bahwa PLN akan menjalankan perusahaan dengan prinsip good corporate governance.

"Hanya dengan cara itu korporasi seperti PLN dengan tanggung jawab yang sedemikian tinggi, dapat menjalankan operasi dengan sebaik-baiknya,” kata lulusan ITB tersebut.

Dia mengingatkan bahwa pelanggan listrik sebagai konsumen yang harus dilayani sebaik-baiknya. "Dengan demikian, PLN sebagai penyedia kelistrikan harus menempatkan diri sebagai pelayan, dan bukan yang ingin dilayani."

Kinerja PLN

Hingga Januari 2020, kapasitas pembangkit yang dioperasikan oleh PLN mencapai 62.833 MW dengan daya tersambung ke pelanggan sebesar 138.077 MVA.

“Jumlah pelanggan PLN sendiri sampai saat ini adalah 75,70 juta pelanggan di seluruh Indonesia, dengan panjang transmisi mencapai 58.959. Jadi, panjang transmisi PLN lebih panjang daripada keliling bumi,” papar Zulkifi.

Dengan total aset mencapai Rp1.549 triliun berdasarkan laporan keuangan triwulan III tahun 2019, pada triwulan III 2019 pajak dan dividen yang disumbangkan PLN kepada Pemerintah adalah sebesar Rp21,7 triliun. Dalam triwulan yang sama, penjualan tenaga listrik meningkat sebesar 4,5% dibandingkan triwulan III 2018, atau sebesar Rp202,7 triliun.

“Pendapatan usaha PLN dalam kurun waktu hingga triwulan III 2019 juga meningkat dengan persentase yang sama yakni 4,5%. Besarannya mencapai Rp209,3 triliun,” ujar Direktur Utama.

Sepanjang 5 tahun terakhir, kecenderungan kinerja PLN juga mengalami peningkatan. Dari sisi jumlah pelanggan terakhir sebesar 75,70 juta, angka ini naik dari 61,168 juta pelanggan pada tahun 2015. Sedangkan pertumbuhan daya tersambung meningkat dari 106.582 MVA menjadi 138.077 MVA.

“Sebagaimana amanat Pemerintah, PLN juga mendapat tanggung jawab untuk mengurangi konsumsi BBM pada pembangkit kami. Dalam lima tahun terakhir, persentase konsumsi BBM untuk pembangkit kami mengalami penurunan dari 8,3% pada tahun 2015 menjadi hanya 3,61% pada tahun 2019. Angka ini terus kami upayakan kami turunkan, baik melalui penggunaan B20 dan B30, maupun dengan mengembangkan penelitian penggunaan CPO pada pembangkit-pembangkit kami. Dengan melakukan adaptasi dengan pemanfaatan B20 dan B30, maka PLN dapat terus meningkatkan efisiensi untuk mencapai suistainability growth, ” ujarnya.

Sementera itu, untuk mendukung ketersediaan listrik di desa-desa di seluruh Indonesia dalam mendongkrak produktivitas desa dan kelurahan, program Desa Berlistrik yang dijalankan oleh PLN mampu menerangi desa dari 70.391 desa pada tahun 2015 menjadi 81.085 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. “Sebagian besar penambahan desa berlistrik dilakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau, sehingga memerlukan pekerjaan yang lebih kompleks,” kata Zulkifli.

Ke depan, PLN di bawah kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang baru, akan memfokuskan pada tiga aspek yakni penurunan biaya operasi perusahaan, peningkatan keandalan dan pelayanan, serta peningkatan pendapatan usaha. Dengan tiga langkah itu, kontribusi PLN terhadap keuangan negara diharapkan juga akan meningkat secara signifikan.

Selain itu, PLN juga akan fokus untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT). “Saat ini, daya pembangkit EBT terpasang 7.800 MW. Ada tambahan daya dari PLTA Hasang berkapasitas 39 MW di Sumatera Utara yang baru saja mendapatkan SLO (Sertifikat Laik Operasi). Kapasitas terbesar yang dimiliki PLN untuk sektor EBT yakni PLTA sebanyak 4.750 MW atau 60 % dari total seluruh EBT. Pada tahun 2020 ini, PLN berencana untuk menambah pembangkit dari sektor EBT sebanyak 1.492 MW,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper