Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Bisnis Kargo, AP I Gandeng Anak Usaha Pertamina

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan kerja sama dilakukan oleh anak usaha yang bergerak dibidang kargo yakni PT Angkasa Pura Logistik.
Pesawat kargo/Ilustrasi
Pesawat kargo/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng PT Pelita Air Service untuk meningkatkan kinerja bisnis kargo udara dan mendukung peningkatan konektivitas dan distribusi barang ke berbagai wilayah di Indonesia.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan kerja sama dilakukan oleh anak usaha yang bergerak dibidang kargo yakni PT Angkasa Pura Logistik.

“Pengembangan bisnis kargo udara merupakan salah satu program strategis kami pada 2020. Salah satunya, melalui kerja sama sewa pesawat ini," kata Faik dalam siaran pers, Rabu (22/1/2020).

Adapun, pesawat yang disewa Angkasa Pura Logistik yaitu 2 unit pesawat jenis ATR 72-500F. Pesawat ini akan digunakan untuk mengangkut kargo dengan rute Jakarta-Balikpapan (PP) dan Jakarta-Makassar (PP) dan akan berkembang sesuai permintaan pasar.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P. Thaharsyah menambahkan kerja sama tersebut mampu memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan perekonomian wilayah timur Indonesia.

Pelita merupakan maskapai yang telah beroperasi sejak 1970-an dan berpengalaman sebagai pemegang air operator certificate Boeing dan ATR. "Kami percaya Pelita dapat memberikan pelayanan jasa angkutan udara dengan pesawat untuk mengangkut kargo APL," ujar Danny.

Pada 2020, lanjutnya, pengembangan adjacent business oleh anak perusahaan merupakan salah satu strategi bisnis AP I untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan, terutama pendapatan non-aeronautika, termasuk bisnis kargo udara melalui Angkasa Pura Logistik. 

Berdasarkan Mordor Intelligence Report 2019 diungkapkan proyeksi peningkatan bisnis air freight di Indonesia yang sebesar 110% pada 2018-2024 dengan perkiraan pertumbuhan CAGR (2019-2024) sebesar 13,12%.

Adapun, volume pasar air freight pada 2018 sebesar US$9,2 miliar dan diprediksi valuasi pasarnya meningkat mencapai US$19,3 miliar pada 2024.

Tren pertumbuhan di sektor logistik juga dikemukakan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pada 2020 berada di kisaran 9% sampai dengan 10,4%.

Berdasarkan potensi pertumbuhan ini, pihaknya optimistis mengembangkan bisnis air freight.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper