Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI : Pelebaran CAD Kuartal IV/2019 Masih Aman

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan dalam hasil Rapat Dewan Gubernur, Desember 2019, secara keseluruhan tahun 2019 memang Bank Indonesia memprakirakan CAD berada pada 2,7% dari PDB. Kondisi ini agak melebar dari kuartal III/2019 yang sempat menyempit dan tercatat 2,6% dari PDB.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menilai pelebaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal IV/2019 masih relatif aman karena sebatas siklus akhir tahun.

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan dalam hasil Rapat Dewan Gubernur, Desember 2019, secara keseluruhan tahun 2019 memang Bank Indonesia memprakirakan CAD berada pada 2,7% dari PDB. Kondisi ini agak melebar dari kuartal III/2019 yang sempat menyempit dan tercatat 2,6% dari PDB.

“Kami memandang ini cukup terkendali, apalagi adanya surplus pada transaksi modal dan finansial yang besar dan bisa untuk membiayai defisit transaksi berjalan,” kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Kamis (19/12/2019).

Maka secara keseluruhan, Perry meyakini Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2019 tetap akan surplus. Hal ini mengingat tren cadangan devisa yang meningkat dari kuartal III/2019.

Perry memerinci, NPI pada kuartal IV/2019 akan membaik sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Prakiraan ini dipengaruhi oleh surplus transaksi modal dan finansial, serta defisit transaksi berjalan yang terkendali.

Pasalnya, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pada Oktober-November 2019 tercatat neto US$6,20 miliar, lebih tinggi dari perkembangan pada kuartal III/2019 sebesar neto US$4,85 miliar.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan diprakirakan terjaga oleh Perry meskipun pada November 2019 neraca perdagangan mencatat defisit US$1,33 miliar. Defisit yang sesuai dengan prakiraan ini dipengaruhi kenaikan impor barang konsumsi sesuai pola musiman jelang akhir tahun dan kebutuhan impor untuk kegiatan produktif, di tengah kinerja ekspor yang belum kuat sejalan kondisi global yang melambat.

“Dengan perkembangan itu, defisit transaksi berjalan 2019 diprakirakan sekitar 2,7% PDB dan pada 2020 tetap terkendali dalam kisaran 2,5-3,0% PDB,” terangnya.

Perry menambahkan, saat ini posisi cadangan devisa pada akhir November 2019 cukup tinggi sebesar US$126,6 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Ke depan, Perry menjamin bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper