Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) akan menggelar Good Design Indonesia (GDI) 2020.
Direktur Jenderal PEN Kemendag Dody Edward melalui ajang GDI 2020 pihaknya dapat memperkenalkan produk-produk dalam negeri yang memiliki nilai tambah melalui pengembangan desain, sekaligus mendorong kinerja ekspor nonmigas. Dia menjelaskan pendaftaran GDI 2020 akan dibuka mulai 2 Januari hingga 31 Maret 2020.
"Ajang ini terbuka bagi semua pelaku usaha dan desainer. Persyaratan yang dibutuhkan untuk mengikuti kompetisi GDI ke-4 yaitu produk yang diikutkan dalam kompetisi merupakan produk yang diproduksi di Indonesia, didesain oleh desainer Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia," katanya, Selasa (3/12/2019).
Lebih lanjut, Dody menjelaskan pelaku usaha maupun desainer yang berminat dapat mendaftarkan produknya melalui situs jejaring resmi Kemendag.
Adapun, untk kategori produk yang dijurikan pada penyelenggaraan GDI keempat kalinya ini sebanyak 18 kategori, yang terdiri dari: (1) aksesori dan barang pribadi; (2) anak-anak dan alat tulis; (3) kenyamanan dan hobi; (4) alat dapur dan kebutuhan sehari-hari; (5) mebel rumah dan barang rumah tangga; (6) peralatan rumah tangga; (7) peralatan teknologi informasi dan komunikasi; (8) perlengkapan rumah; (9) mobilitas; (10) peralatan dan fasilitas untuk pembuatan dan perawatan medis; (11) peralatan dan fasilitas toko, kantor, dan ruang publik; (12) perumahan (tempat tinggal pribadi, apartemen berukuran kecil; (13) perumahan (komplek perumahan berukuran sedang hingga besar; (14) konstruksi untuk fasilitas industri, komersial, dan publik; (15) media, isi, dan kemasan; (16) sistem dan layanan; (17) model dan metode bisnis; (18) proyek dan kegiatan.
Menurut Dody, GDI 2020 akan fokus pada nilai gaya hidup berkelanjutan yang melihat produk dari perspektif pengguna, industri, sosial, dan massa. Para peserta GDI diharapkan dapat mengemas produknya dengan cerita yang diisi dengan ide dan konsep mengenai terciptanya suatu produk.
Dody menegaskan, GDI menjadi ajang yang ditunggu para pelaku usaha dan desainer Indonesia. Pasalnya, para peraih penghargaan GDI nantinya akan mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain mendapatkan publisitas produk, tampil pada pameran produk berskala nasional maupun internasional, memperoleh pengakuan untuk memakai logo GDI, serta mendapatkan kesempatan mengikuti ajang G-Mark dan langsung lolos ke penjurian tahap II.
Selain itu, lanjut Dody, Kemendag juga akan memfasilitasi para peraih penghargaan untuk dapat diikutsertakan dalam forum bisnis atau penjajakan kesepakatan dagang luar negeri, serta ditampilkan di permanent trade display kantor perwakilan dagang luar negeri (Indonesia Trade Promotion Centre/ITPC).
"Hari ini kami sudah mulai keliling untuk mencari bakat-bakat terbaik. Kami berharap peserta yang mengikuti ajang GDI ini akan semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, produk yang didaftarkan lebih beragam sehingga dapat mencakup keseluruhan kategori produk yang akan dijurikan,” pungkasnya.
GDI merupakan kegiatan yang diselenggarakan pertama kalinya oleh Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP) dan Japan External Trade Organization (JETRO) pada 2017 dalam bidang penjurian dan pengembangan sistem kolaborasi penghargaan desain. Kompetisi ini mengundang juri ahli dari Good Design Award Jepang.
Selanjutnya, akan dilakukan promosi agar produk terbaik berbasis desain dari GDI dapat diterima di pasar internasional.
Good Design Award dahulu dikenal dengan nama “G-Mark” dan merupakan satu-satunya sistem penganugerahan desain di Jepang. JDP telah melaksanakan kompetisi Good Design Award sejak tahun 1957.
Proses evaluasi desain pada Good Design Award ini kemudian telah menjadi pedoman bagi masyarakat global. Good Design Award di Jepang ini diikuti lebih dari 43 negara sebagai peserta. Setiap tahunnya lebih dari 4000 desain diseleksi dan 1.000 di antaranya mendapatkan penghargaan.
