Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Awal Ekonomi China Tunjukkan Tanda Perlambatan

Pertumbuhan ekonomi negeri bambu tersebut bergerak pada laju paling lambat dalam hampir 3 dekade pada kuartal ketiga.
Yuan/Bloomberg
Yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indikator awal yang tersedia dari kinerja ekonomi China menunjukkan perlambatan lanjutan pada November.

Pertumbuhan ekonomi negeri bambu tersebut bergerak pada laju paling lambat dalam hampir 3 dekade pada kuartal ketiga.

Indikator Bloomberg Economics yang mengumpulkan data paling awal dari pasar keuangan dan bisnis menunjukkan bahwa perlambatan akan berlanjut dengan prospek yang memburuk untuk perdagangan, sentimen manajer penjualan, dan harga produsen.

Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa keuntungan perusahaan industri China mengalami penurunan terbesar pada Oktober sebanyak 9,9%.

"Penurunan harga produsen adalah salah satu faktor yang mengurangi keuntungan tersebut dan diperkirakan akan berlanjut pada November," menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, Rabu (27/11/2019).

Turunnya harga mengindikasikan permintaan domestik lemah.

Jika efek deflasi itu berlanjut, hal itu akan semakin merusak laba perusahaan di dalam negeri dan akhirnya menurunkan harga dan laba di luar negeri.

Manajer penjualan di beberapa perusahaan China melaporkan kondisi terburuk yang pernah tercatat, dengan indeks utama dan sub-indeks untuk manufaktur dan jasa semuanya di bawah level 50, yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.

Menurut World Economics, kepercayaan bisnis berada pada level terendah selama 14 terakhir, dan semua indikator untuk manufaktur turun dari beberapa bulan terakhir, menunjukkan masalah yang meluas.

"Mengingat permintaan global yang lemah dan ketidakpastian perundingan dagang, pertumbuhan China harus lebih bergantung pada permintaan domestik. Namun, yang mengkhawatirkan, deflasi pabrik China berlanjut dan turun semakin dalam untuk bulan kelima," ujar Qian Wan, ekonom Bloomberg.

Meski demikian, muncul beberapa nada optimisme pada bagian ekonomi yang paling terekspos dengan ekonomi global.

Dalam survei Standard Chartered Plc. untuk bisnis yang lebih kecil, perusahaan yang berfokus pada ekspor menunjukkan prospek yang lebih optimistis.

Hunter Chan dan Ding Shuang dari Standard Chartered yang menulis laporan tersebut mengatakan, aktivitas produksi meningkat karena permintaan eksternal pulih.

Di sisi lain, sub-indeks pesanan baru bagi perusahaan-perusahaan kecil yang berfokus di dalam negeri melemah.

"Sektor manufaktur unggul, indeks kinerjanya naik ke level tertinggi dalam 7 bulan, sedangkan sektor jasa menurun," tulis mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper