Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Gula 2019 Berpotensi Lampaui Proyeksi

Kementerian menyatakan produksi gula sampai akhir 2019 berpotensi mencapai 2,4 juta ton dengan area tebu seluas 453.000 hektare (ha). Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan angka taksasi yang ditetapkan pada Oktober lalu yakni 2,26 juta ton.
Buruh memanen tebu untuk dikirim ke pabrik gula di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (8/8)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto
Buruh memanen tebu untuk dikirim ke pabrik gula di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (8/8)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian menyatakan produksi gula sampai akhir 2019 berpotensi mencapai 2,4 juta ton dengan area tebu seluas 453.000 hektare (ha). Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan angka taksasi yang ditetapkan pada Oktober lalu yakni 2,26 juta ton.

Angka produksi ini lebih pun tinggi dari realisasi produksi pada 2018 yang mencapai 2,17 ton, namun lebih rendah dari proyeksi awal Kementan yang menargetkan produksi di angka 2,5 juta ton. 

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan tumbuhnya produksi tak lepas dari beroperasinya tujuh pabrik gula baru sampai musim giling 2019 yang didukung dengan penambahan area penanaman.

“Tujuh pabrik gula sudah jalan. Ini sudah berbasis tebu meski belum memenuhi seluruh kapasitas terpasang,” ujarnya, Senin (18/11/2019).

Kasdi tak memerinci berapa kontribusi produksi ketujuh pabrik ini. Dia pun tak memperjelas apakah gula kristal putih (GKP) yang dihasilkan murni berbasis tebu atau merupakan akumulasi dengan pengolahan gula mentah (raw sugar) impor yang merupakan insentif sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 10 Tahun 2017. 

Kendati demikian, dia menyatakan pihaknya terus mendorong pabrik-pabrik ini untuk memenuhi kewajiban pemenuhan kebun tebu sesuai kapasitas terpasang.

“Berdasarkan catatan kami, sejauh ini pemenuhan area kebun berkisar 29% sampai 30%. Kami terus dorong agar produksinya berbasis tebu dari kebun sendiri. Tahun kedua target luasan akan terus meningkat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper