Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) bisa meningkatkan investasi ke sektor manufaktur yang beberapa waktu terakhir cenderung rendah.
Menurut Airlangga, kesepakatan tersebut bakal mendorong investasi dari Korea Selatan ke Indonesia yang menurutnya dari tahun ke tahun juga tercatat merangkak naik.
"Nanti ada sektor yang tentunya kita harapkan ada yang substansial yang kita tandatangani di sana," ujar Airlangga, Jumat (8/11/2019).
Meski diklaim investasi dari Korea Selatan tercatat meningkat, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkata lain.
Realisasi investasi dari Korea Selatan tercatat fluktuatif di mana pada 2016 tercatat mencapai US$1,1 miliar dan meningkat hingga US$2 miliar pada 2017 lalu turun menjadi US$1,6 miliar pada 2018.
Adapun secara kumulatif pada Januari hingga September 2019 investasi dari Korea Selatan tercatat hanya US$600 juta.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada sektor manufaktur mulai dari Januari hingga September 2019 baru mencapai Rp147,3 triliun.
Capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi investasi menuju sektor manufaktur pada periode yang sama tahun sebelumnya di mana realisasi investasi ke sektor tersebut mencapai Rp169,7 triliun.
Terhitung sejak 2017, investasi menuju sektor manufaktur tercatat mencapai Rp274,7 triliun dan kembali menurun pada 2018 di mana investasi pada sektor industri manufaktur tercatat hanya Rp222,3 triliun.