Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat Federal Reserve kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin untuk ketiga kalinya tahun ini dan mengisyaratkan jeda pemotongan lebih lanjut kecuali jika prospek ekonomi berubah.
Dilansir Bloomberg, setelah pertemuan Federal Open Market Committee yang berakhir Rabu (30/10), pejabat the Fed mengubah bahasa dalam pernyataannya untuk "bertindak dengan sesuai untuk mempertahankan ekspansi," sambil menambahkan janji untuk memantau data karena bank sentral menilai jalur yang sesuai dari kisaran target untuk tingkat dana federal.
"Kami percaya kebijakan moneter ada di tempat yang baik," kata Gubernur The Fed Jerome Powell pada konferensi pers menyusul keputusan tersebut.
"Kami melihat sikap kebijakan saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama informasi yang masuk tentang ekonomi masih konsisten dengan pandangan kami,” lanjutnya, seperti dikutip Reuters.
Sejalan dengan pernyataan bulan September lalu, FOMC mengutip implikasi perkembangan global dalam memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga acuan bank menjadi 1,5-1,75 persen. Powell juga mencatat dalam konferensi pers bahwa risiko yang terkait dengan ketegangan perdagangan dan Brexit menunjukkan tanda-tanda mereda.
"Komentar Powell menunjukkan The Fed mengambil jeda untuk beberapa waktu sampai sesuatu mengubah pandangan mereka," kata Jennifer Lee, ekonom senior di BMO Capital Markets.
Baca Juga
“Saya pikir dia masih cukup optimis, terutama tentang sektor rumah tangga. Ini menunjukkan kepada bahwa The Fed cukup nyaman dengan apa yang telah mereka lakukan sejauh ini," lanjutnya.
Sementara penurunan suku bunga tidak banyak membantu memerangi gambaran perdagangan yang tidak pasti, pengangguran terus menurun, belanja konsumen tetap solid dan KPR yang lebih terjangkau telah menghidupkan kembali pasar perumahan.
“Apa yang kami miliki adalah konsumen yang benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Powell. "Secara keseluruhan, kami melihat ekonomi mampu bertahan terhadap angin yang bertiup tahun ini."
Menanggapi keputusan the Fed dan pidato Powell, ekonom tim Bloomberg Economics menyatakan bahwa pertemuan FOMC kali ini menawarkan kemungkinan pelonggaran kebijakan tambahan, tetapi memutar kembali tingkat kepastian melalui perubahan bahasa yang halus.
“Ini konsisten dengan ekspektasi kami bahwa para pejabat akan bertujuan untuk mempertahankan opsi pada pertemuan mendatang, meskipun kami berharap data ekonomi yang lesu pada akhirnya memaksa Fed untuk bertindak," ungkap tim ekonom Bloomberg termasuk Carl Riccadonna, Andrew Husby, dan Eliza Winger.