Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Kinerja Manufaktur, Industri Berharap Pada Kabinet Baru

Pelaku industri menaruh harapan besar terhadap kabinet baru di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
ilustrasi/Foto SHP Toys
ilustrasi/Foto SHP Toys

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri menaruh harapan besar terhadap kabinet baru di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Ketua Umum The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengatakan sektor manufaktur Indonesia sejauh ini cukup tertekan. Oleh karena itu, pemerintah mesti mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kinerja industri demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Tidak bisa begini terus, harus ada langkah. Harapan saya, kabinet baru bisa mendorong sustainable economic growth yang tidak bisa tanpa industri yang kuat," ujarnya dalam focus group discussion bertajuk Non-Tariff Measures Sebagai Instrumen Perlindungan Dalam Negeri, di Jakarta (10/10/2019).

Silmy mengatakan salah satu poin yang perlu diperhatikan pemerintah adalah upaya memaksimalkan investasi atau pelaku usaha yang sudah ada di dalam negeri.

Dukungan kepada investasi asing yang sudah masuk dan penanaman modal dalam negeri, katanya, saat ini lebih penting ketimbang terus  menarik minat investor baru.

"Jadi, dalam hal ini yang harus kita lindungi adalah investor yang ada di Indonesia. Jangan atas nama investor di luar negeri, memberikan tax holiday dan sebagainya, tetapi yang di dalam negeri mati," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan sejauh ini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah memberikan arah bagi pengembangan manufaktur. Namun, implementasinya belum sesuai harapan.

"Menurut saya level eksekusi di bawah belum jalan. Seharusnya, dari atas hingga bawah kebijakannya sama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper