Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otoritas Pajak Sebut Target Penerimaan Penuh Tantangan

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mengakui target penerimaan pajak tahun 2019 penuh dengan tantangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) memberikan paparan didampingi Dirjen Pajak Robert Pakpahan./JIBI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) memberikan paparan didampingi Dirjen Pajak Robert Pakpahan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mengakui target penerimaan pajak tahun 2019 penuh dengan tantangan. Apalagi, pertumbuhan penerimaan pajak sampai dengan September masih cukup rendah.

"Ya masih menantang, September kayak Agustus tapi lebih dikit," kata Dirjen Pajak Robert Pakpahan di Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Robert menjelaskan bahwa tren penerimaan yang kurang bertenaga tersebut dikarenakan oleh berbagai macam aspek misalnya perekonomian yang tertekan hingga restitusi.

"Ya menurut kalian ekonomi bagaimana?" tegasnya.

Seperti diketahui, dalam catatan Bisnis, prospek penenerimaan pajak makin suram, pasalnya sampai Agustus 2019 lalu pertumbuhannya anjlok 0,21% atau yang terendah selama delapan bulan terakhir.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan penerimaan pajak sampai akhir Agustus hanya sebesar Rp801,1 triliun atau 50,7% dari target APBN senilai Rp1.577,5 triliun.

Dilihat dari sektoralnya, sebagian besar sektor penerimaan pajak tercatat mengalami pelambatan. Sektor manufaktur yang kontribusinya lebih dari 28% ke penerimaan pajak secara konsisten terkontraksi sebesar minus 4,8%. Tahun lalu sektor ini masih mampu tumbuh positif di angka 13,4%.

Sementara itu, sektor perdagangan yang tahun lalu tumbuh sebesar 26,7%, Agustus tahun ini hanya mampu tumbuh 1,5%. Kontraksi terbesar terjadi di sektor pertambangan yang minus 16,3%. Padahal tahun lalu sektor ini mampu tumbuh di angka 71,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper