Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura terus berupaya mempromosikan wisata alam liar (wildlife tourism) dengan mengajak masyarakat pecinta flora dan fauna untuk mengelaborasi dengan membangun dan memfasilitasi taman-taman margasatwa yang menghadirkan kehidupan satwa dan ekosistemnya.
Menurut Founder SGB (Singapore Guidebook), Tatiana Gromenko, sudah sejak lama pemerintah negara Singapura membangun pusat-pusat wisata alam liar ini di berbagai titik, namun hal tersebut masih kurang dikenal jika dibandingkan dengan pusat belanja dan kuliner.
“Singapura banyak sekali tempat wisata untuk faunanya. Sebut saja seperti taman burung, taman safari, kebun binatang dan sebagainya. Tiap hari pusat-pusat wisata ini dipadati oleh turis, baik keluarga, pelajar atau perusahaan. Saya pikir ini sangat positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan flora dan fauna itu sendiri,” katanya melalui siaran pers yang diterima oleh Bisnis.com pada Selasa (10/1/2019).
Menurut wanita Rusia yang akrab dipanggil Tania ini, taman margasatwa di Singapura bisa dijadikan semacam laboratorium etologi bagi pelajar maupun ilmuwan yang ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang perilaku hewan.
“Singapura memiliki biodome seluas 20 ribu meter persegi, mirip dengan habitat hutan hujan tropis. Kita tidak saja bisa mempelajari perilakunya, tapi juga biogeografi atau persebaran faunanya. Jadi, yang pelajar bisa berlaku seperti ilmuwan dengan melakukan observasi lapangan, dan yang ilmuwan bisa melakukan riset dan eksperimen di sini.”
Indonesia, tambahnya, adalah negara yang juga sangat kaya dengan flora dan faunanya. Karena jarak antara Indonesia dan Singapura yang cukup dekat, Singapura bisa dijadikan semacam one stop research bagi yang ingin mempelajari aneka ragam hayati dalam satu tempat.
Baca Juga
Tania menyebut pelajar di Indonesia sangat sering berwisata ke alam liar. Adapun, ilmuwan asal Indonesia juga banyak yang terjun langsung ke hutan-hutan tropis untuk melakukan pengamatan dan percobaan.
"Mengapa tidak memanfaatkan Singapura yang sudah memiliki berbagai fasilitas tersebut? Selain efisien dari sisi biaya, juga efektif dari sisi waktu,” pungkas Tania.