Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan produksi dan nilai ekspor produk alas kaki nasional dinilai terkait dengan melemahnya permintaan dari pasar global dan pasokan bahan baku kulit di dalam negeri.
"Terjadi penurunan baik dari sisi produksi maupun pasar ekspor. Hal ini terjadi karena dua aspek pokok," ujar Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki Kementerian Perindustrian Muhdori, Senin (23/9/2019).
Muhdori menjelaskan aspek pertama terkait dengan kurangnya bahan baku berbasis kulit yang menyokong industri alas kaki nasional. Hal itu, jelasnya, menyebabkan pelaku usaha alas kaki mengimpor bahan baku.
Bahan baku impor itu, sebut dia, sebenarnya ditujukan bagi ekspor produk alas kaki. Namun, dia mengakui terjadi penurunan permintaan produk tersebut dari luar negeri, khususnya dari Eropa.
"Aspek kedua terkait dengan permintaan ekspor produk berbasis kulit yang menurun. Order-nya menurun, secara umum [karena] daya beli global," tuturnya.
Dia menilai sebenarnya terjadi peningkatan untuk produk dan permintaan ekspor untuk alas kaki atau sepatu olah raga atau sport. Namun, peningkatan tersebut tidak bisa mengimbangi penurunan produksi dan ekspor jenis produk lain.
"Meski ini [sepatu sport] bagus untuk dalam negeri dan ekspor, tapi ada distorsi di dalam negeri sehingga memengaruhi pertumbuhan industri alas kaki, kulit dan produk kulit," katanya.