Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran kendaraan listrik diharapkan mampu memberikan kontribusi penjualan listrik PT PLN (Persero) sebesar 5 persen sampai 10 persen pada 2020.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S. mengatakan hingga saat ini, kontribusi penjualan listrik dari pemakaian kendaraan kendaraan masih kurang dari 1 persen. Hal tersebut membuat PLN terus berupaya mendorong pemakaian kendaraan listrik di masyarakat.
Kemudahan akses melakukan pengisian daya menjadi langkah yang dilakukan PLN untuk meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini, PLN menargetkan akan ada empat daerah yang memiliki fast charging station, yakni Denpasar, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Menurutnya, seiring adanya kemudahan akses pengisian daya dan insentif pembelian kendaraan listrik yang akan dikeluarkan pemerintah, dalam 3 bulan jumlah kendaraan listrik akan semakin meningkat.
"Tahun ini kita masih promosikan kendaraan listrik, jadi belum pasang target. Yang penting sebetulnya bagaimana PLN mendahului kendaraan listrik dengan memasang fast charging [station] sehingga menjadi alat promosi nyata bahwa Indonesia lewat PLN siap mendukung pengembangam kendaraan listrik," katanya, Selasa (3/9/2019).
Adapun pelanggan yang memiliki kendaraan listrik akan mendapatkan diskon tambah daya. Diskon sebesar 75 persen diberikan pada motor listrik dan 100 persen untuk mobil listrik.
Hingga semester I/2019, PLN mencatat pertumbuhan konsumsi energi pelanggan mengalami peningkatan sebesar 4,31 persen. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih menjadi yang tertinggi.
Secara berturut-turut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga, bisnis, lain-lain, dan industri masing-masing sebesar 5,85 persen, 5,75 persen, 5,28 persen, dan 1,28 persen.
Sementara, pertumbuhan konsumsi pelanggan subsidi selama semester I/2019 sebesar 5,09 persen atau lebih tinggi dibandingkan pelanggan nonsubsidi yang sebesar 3,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel