Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia merilis laporan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas. Disebutkan bahwa uang beredar tumbuh meningkat pada Juli 2019 sebesar 6,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Bank Indonesia menyatakan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas atau posisi M2 pada Juli 2019 tercatat Rp5.937,5 triliun.
Peredaran ini meningkat 7,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen.
Adapun akselerasi M2 bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) serta uang kuasi.
"M1 tumbuh meningkat, dari 4,9 persen (yoy) pada Juni 2019 menjadi 7,4 persen (yoy) pada Juli 2019, baik dari komponen uang kartal maupun giro rupiah," tulis Bank Indonesia dalam laporan yang dikutip Bisnis, Minggu (1/9/2019).
Komponen uang kuasi juga tumbuh meningkat, dari 7,7 persen (yoy) pada Juni 2019 menjadi 7,9 persen (yoy) pada Juli 2019, ditopang stabilnya pertumbuhan tabungan dan simpanan berjangka serta meningkatnya pertumbuhan giro valuta asing (valas).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 terutama disebabkan oleh aktiva luar negeri bersih.
Aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,5 persen (yoy) pada Juli 2019, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -2,2 persen (yoy).
Sementara itu, aktiva dalam negeri bersih masih tumbuh tinggi sebesar 10,1 persen (yoy) meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya yang berada di posisi 10,3 persen (yoy).
Operasi keuangan pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -8,1 persen (yoy), membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar -10,4 persen (yoy), yang bersumber dari peningkatan tagihan kepada pemerintah pusat .
Selain itu, penyaluran kredit pada Juli 2019 tumbuh 9,7 persen (yoy), tidak setinggi pertumbuhan pada Juni 2019 sebesar 9,9 persen (yoy).
Sementara itu, pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,9 persen (yoy) pada Juli 2019, dibandingkan dengan pertumbuhan Juni 2019 sebesar 7,2 persen (yoy) terutama ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan giro