Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus memacu peningkatan konten lokal barang industri melalui regulasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Namun, masih ada industri berorientasi ekspor masih bergantung pada bahan baku impor, salah satunya sektor alas kaki.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) menyatakan bahan baku lokal yang sesuai dengan permintaan industri alas kaki nasional rendah. Alhasil, bahan baku industri alas kaki masih bergantung kepada impor sebanyak 60% dari kebutuhan produksi setiap tahunnya.
“Artinya, pertama, tersedia dengan harga kompetitif. Kedua, dengan kualitas yang kompetitif juga. Di dua hal itu kami kesulitan mencari bahan baku yang bisa memperkuat TKDN di industri alas kaki,” ujar Direktur Eksekutif Asprisindo Firman Bakrie kepada Bisnis, Minggu (18/8/2019).
Firman mengatakan industri bahan baku domestik pun kurang inisiatif untuk memulai menjalin kerja sama dengan principal industri alas kaki di dalam negeri. Pasalnya, industri alas kaki hanya memproduksi sepatu sesuai dengan perjanjian dengan principal, termasuk bahan baku yang digunakan.
Selain rendahnya kompetensi dan inisiatif dari industri bahan baku lokal, Firman mengatakan industri bahan baku yang mampu memasok bahan baku ke industri alas kaki untuk ekspor pun memiliki visi yang berbeda. “Ada industri menengah yang sudah mampu untuk jadi supplier bahan baku tapi dia memilih beda fokus [kelas industri].”
Menurutnya, TKDN dalam industri alas kaki masih sulit meningkat dalam waktu dekat. Pasalnya, dia menilai pemerintah belum memberikan sinyal positif seperti insentif pembangunan industri bahan baku maupun regulasi terkait ketersediaan bahan baku lokal.