Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Perusahaan Listrik Negara bekerja lebih efisien dan tidak terlalu banyak terlibat pada pembangunan pembangkit listrik.
Pernyataan itu disampaikan setelah Luhut melakukan pertemuan dengan Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani di Kemenko Kemaritiman, Rabu (14/8/2019) sore.
Dia mengatakan PLN semestinya fokus pada beberapa agenda prioritas saja. Pasalnya jika perusahaan BUMN itu berusaha mengejar segala hal, bukan tidak mungkin akhirnya akan nihil hasil.
"Kalau saya bilang tadi sih satu supaya lebih efisien lah. Terus jangan terlalu banyak terlibat dalam pembangunan listrik, biar saja private sector yang masuk. Seperti 51% arus untuk PT Indonesia Power dalam waste to energy. Lupain dulu lah itu. Jadi konsolidasi saja dulu biarkan private sector yang main," katanya di kantornya, Rabu (14/8/2019).
PT Indonesia Power merupakan anak usaha dari PT PLN (Persero). Perusahaan itu menjalankan bisnis komersial pembangunan pembangkit tenaga listrik.
Menurutnya langkah efisiensi akan membuat perusahaan listrik tersebut fokus pada masalah yang sedang dihadapi seperti blackout listrik di wilayah Jakarta dan Jawa Barat pada 14 Juli lalu.
Baca Juga
Namun begitu, Luhut meyakini Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani sudah mengerti hal apa saja yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah kelistrikan Tanah Air.
"Lebih menajamkan semua jangan semua mau. kalau semua mau nanti satupun nggak dapat. Jangan semuanya mau. Dilihatlah semua ada keterbatasan," terangnya.
Sementara itu kedatangan Plt Dirut PLN ke Kemenko untuk memberikan gambaran perkembangan investigasi yang tengah dilakukan terkait blackout belum lama ini. Namun hasil investigasi masih terus didalami.