Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akselerasi Industri Kimia Dasar Terganjal Produk Impor

Serangan produk impor ke industri hulu dan hilir membuat industri kimia dasar tertekan.
ilustrasi/Bisnis.com
ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Serangan produk impor kepada industri hulu dan hilir membuat industri kimia dasar tertekan. Alhasil, pertumbuhan industri kimia dasar dinilai akan sulit menembus 5%.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) belum lama ini menemukan bahwa impor produk kimia dasar pada tahun lalu melonjak secara tahunan. Adapun, produk yang diamati oleh LPEMFEB UI adalah filter mineral maupun kimia, amonium sulfat, dan potasium klorida.

Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida) menduga banjirnya produk impor tersebut berasal dari China yang melakukan menjual produknya lebih murah sekitar 10% ke Indonesia. Asosiasi telah menyampaikan kepada Kementerian Perindustrian untuk membuat hambatan nontarif guna membendung impor tersebut.

Ketua Umum Akida Michael Susanto Pardi mengatakan regulasi pemeriksaan barang impor di dalam negeri (post-border) merupakan penyebab maraknya produk impor di pasar lokal. Namun, serangan impor yang memengaruhi produksi industri bukan produk kimia dasar, melainkan produk industri hilir.

“Banyak barang impor masuk, jadi costumer kami tidak bisa produksi full. Beli bahan bakunya juga tambah sedikit,” ujarnya, Kamis (1/8/2019).

Michael mengatakan lambatnya serapan dari industri hilir terhadap produk industri hulu membuat volume produksi industri kimia dasar stagnan sejak 2014. Adapun, kenaikan pendapatan yang dialami oleh para pelaku industri kimia tiap tahunnya bukan hasil dari pertumbuhan produksi, melainkan hanya hasil dari inflasi dan perbedaan nilai tukar.

Menurutnya, jarang ditemukan pelaku industri yang mencatatkan pertumbuhan laba lebih dari gabungan inflasi dan perbedaan nilai tukar atau di kisaran 7%-10%. Michael berpendapat pemasukan industri kimia dalam lima sektor prioritas pemerintah dalam program Making Indonesia 4.0 merupakan langkah yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper