Bisnis.com, JAKARTA–Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mendesak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) untuk lebih cermat dalam melaksanakan riset.
“Pertumbuhan industri sawit berperan penting pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, persoalan riset amat diperlukan dalam pengembangan sektor ini,” ujar Darmin, Kamis (1/8/2019).
Riset dan pengembangan industri sawit perlu berlandaskan pada tiga pilar yakni penguatan, pengembangan, dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir.
Kedua, konsolidasi data luas lahan, produktivitas kebun, pabrik kelapa sawit, dan petani sawit juga perlu diriset agar penyusunan kebijakan perbaikan tata niaga Tandan Buah Segar (TBS), peningkatan SDM pekebun rakyat, serta pengembangan strategi diplomasi sawit internasional bisa semakin baik.
Ketiga, pengembangan pasar domestik melalui penggunaan bahan bakar nabati berbasis sawit yang nantinya diarahkan untuk seluruh moda transportasi termasuk penerbangan.
Darmin berharap program riset sawit ini tidak sekedar menjadi rutinitas, tetapi bisa lebih terarah sekaligus berfokus pada isu yang memberikan dampak signifikan dan berkesinambungan.
"Buatlah ekosistem dan mekanisme yang matang sehingga makin jelas apa yang mau diteliti, berikut kerangka dan metodenya,” katanya.
Direktur Utama BPDP-KS Dono Boestami pun mengatakan terus menjajaki kemungkinan untuk berkerja sama dengan berbagai lembaga penelitian dan universitas terpandang di dunia dalam rangka mengembangkan kegiatan riset sektor sawit Indonesia.
Sejak tahun 2015, BPDP-KS telah bekerja sama dengan lebih dari 25 perguruan tinggi negeri dan swasta, 15 lembaga penelitian non-perguruan tinggi, 501 peneliti senior, serta 256 mahasiswa.
Hasil pendanaan penelitian telah menghasilkan 173 kontrak kegiatan penelitian sawit, 158 publikasi ilmiah nasional dan internasional, 40 paten, dan 5 buku.