Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan bahwa kondisi perekonomian dalam 5 tahun ke depan masih cenderung melambat.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Bambang Prijambodo menyatakan, dalam 5 tahun ke depan kondisi perekonomian masih cenderung melambat.
Dia menyebut ada beberapa risiko ekonomi global ke depan antara lain proteksionisme, pelemahan ekonomi China, pelambatan harga komoditas, tingkat utang negara dunia yang tinggi, serta normalisasi kebijakan moneter.
Beberapa faktor lain, kata Bambang, meliputi meningkatnya aliran populisme, stagnansi pertumbuhan, risiko geopolitik, dan krisis negara-negara Uni Eropa.
Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan dua skenario berupa penguatan ekspor dan peningkatan investasi.
"Kita akan berkoordinasi dengan BKPM untuk mengupayakan PMA dan PMDN itu share-nya 15,4% sampai 16,6% sampai 2024 terhadap investasi," ujar Bambang.
Baca Juga
Terkait dengan kinerja ekspor dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah akan menekan angka impor agar tidak melampaui ekspor. Dua sektor yang menjadi andalan adalah pariwisata dan industri.
"Peranan pariwisata sampai 2024 bisa mendatangkan 26 juta wisatawan dan industri yang saat ini di bawah 20% kita kembalikan ke 20%," ungkap Bambang Prijambodo.