Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Ciptakan Iklim Wirausaha

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah untuk menciptakan iklim yang memastikan tumbuhnya usaha mandiri menjadi lebih mudah. 
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) menghadiri acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019)./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) menghadiri acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019)./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah untuk menciptakan iklim yang memastikan tumbuhnya usaha mandiri menjadi lebih mudah. 

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyatakan dengan potensi bonus demografi di masa depan, pemerintah perlu menciptakan iklim yang memastikan tumbuhnya wirausaha menjadi lebih mudah. Apalagi, generasi milenial menurut Shinta memiliki kecenderungan membangun usaha mereka sendiri.

"Perubahan ini dari future of jobs, sustainable resource ada perubahan drastis tentu dengan automisasi. Makanya the whole ecosystem harus diubah juga paradigma dari dunia usaha apa yang harus dikerjakan dari segi pekerjaan," terang Shinta, Selasa (23/7/2019).

Dia menyatakan, pelaku usaha pun aktif untuk melakukan pemetaan terkait potensi pengembangan sumber daya manusia dan peluang pembangunan.

"Maka butuh regulasi dari dunia usaha partisipasinya harus memperhatikan program yang mengembangkan skill tenaga kerja kita. Ini jadi perhatian dunia usaha," ujarnya.

Dia hanya menegaskan pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk segera memberi arah pembangunan industri ke depan. Sehingga bisa terjalin mekanisme link and match antara sumber daya manusia dan pelaku usaha.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menambahkan agar ke depan pemerintah dan segenap stakeholder bisa mengubah paradigma dalam bekerja. Fleksibilitas dunia kerja di masa depan harus tetap mendorong produktivitas tenaga kerja.

"Paradigma harus di-switch dari pekerja tetap menjadi ke tetap kerja. Maka nanti cara pemerintah juga akan berbeda," tutur Hanif.

Salah satu yang penting adalah penguatan pendidikan vokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper