Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah melalui optimalisasi pendapatan asli daerah.
Namun demikian, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sampai dengan akhir Mei 2019 cenderung stagnan dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan, dari target PAD 2019 sebesar Rp295,8 triliun, realisasi PAD sampai Mei 2019 hanya Rp97,9 triliun atau 33,1% dari target. Dari sisi persentase tersebut sama dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tetapi PAD tetap naik 9%," kata Direktur Dana Perimbangan Kementerian Keuangan Putut Hari Satyaka kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Putut tak menampik dari sisi dana perimbangan telah terjadi penurunan kinerja terutama jika dilihat dari sisi persentase realisasinya. Namun dia mengklaim, penurunannya hanya sedikit dan tak terlalu signifikan atau dari kisaran 43,5% pada 2018 menjadi hanya 41,8%.
Versi Kementerian Keuangan, penurunan kinerja ini disebabkan oleh realisasi dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK) yang naiknya tidak terlalu tinggi atau 6% dibandingkan dengan 2018.
Baca Juga
"Sementara transfer yang lain seperti Dana Desa [yang dicatat di lain-lain pendapatan] naiknya lebih tinggi [Dana Desa naik 16%]. Demikian juga PAD naik 9%," jelasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan merilis data kinerja APBD sampai dengan 31 Mei 2019. Data itu menunjukkan bahwa secara persentase, realisasi APBD 2019 menurun dibandingkan dengan 2018.