Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Garam Menumpuk, Harga Terpuruk

Asosiasi Petani Garam Indonesia (APGRI) mengeluhkan harga garam yang semakin terpuruk. Kelebihan pasokan baik impor dan produksi dalam negeri ditengarai menjadi penyebab terpuruknya harga garam rakyat.
Petani memanen garam di desa Tanjakan, Karangampel, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (19/10)./ANTARA-Dedhez Anggara
Petani memanen garam di desa Tanjakan, Karangampel, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (19/10)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Garam Indonesia (APGRI) mengeluhkan harga garam yang semakin terpuruk. Kelebihan pasokan baik impor dan produksi dalam negeri ditengarai menjadi penyebab terpuruknya harga garam rakyat.

Ketua APGRI Jakfar Sodikin menyebutkan harga garam produksi rakyat kualitas unggul (Kw I) saat ini terpuruk di level Rp650 per kilogram (kg) , adapun untuk KW II dan KW III berturut-turut sebesar Rp550 per kg dan 400 per kg.

“Karena over stok. Pemerintah harus bertanggung jawab karena selain harganya murah yang beli juga tidak ada, adapun juga sangat terbatas pembeliannya,” katanya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Senin (1/7/2019).

Banyaknya stok yang masih tersedia dan minimnya serapan, menurut Jakfar lantaran akumulasi impor yang tinggi dari 2018. Di samping itu, saat ini musim panen garam dalam negeri pun telah dimulai kembali.

Belum lagi, adanya keinginan para pengguna untuk meminta tambahan kuota impor sebesar 400.000 ton turut memperparah kondisi ini.

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat per 21 Juni 2019 ada total 340.223,54 ton produksi garam rakyat pada 2018 yang belum terserap. Di samping itu, ada pula stok berupa 198.000 ton produksi PT  Garam.

Seperti kata Jakfar, panen garam di dalam negeripun sudah di mulai. Sepanjang Juni 2019, KKP mencatat produksi garam oleh petambak dan PT Garam mencapai 4.218,70 ton. Rinciannya, garam rakyat sebanyak 1.418,7 ton, sedangkan PT Garam sebanyak 2.800 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper