Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengemukakan ada potensi produksi sebesar 600.000 ton setara beras yang bisa diserap oleh Bulog sepanjang Juli hingga Agustus 2019.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menyebutkan, potensi serapan tersebut tersebar di 7 provinsi di Indonesia.
"Tujuh provinsi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Selatan dan Lampung. Kita harapkan Bulog menyerap,"kata Agung ketika dihubungi Bisnis, Selasa (2/7/2019).
Potensi sebesar 600.000 ton tersebut merupakan bagian dari hasil produksi pada Juli dan Agustus yang diperkirakan mencapai minimal 3 juta ton per bulan.
Agung menjelaskan, kendati ada proyeksi kekeringan pada tahun ini, hal tersebut tampaknya belum akan berdampak banyak terhadap target produksi yang dipatok oleh Kementan yakni sebesar minimal 3 juta ton per bulan.
Diapun optimistis bahwa target tersebut masih akan tercapai. "Kalau kita sekarang kan Kementan punya kebijakan panen minimum 3 juta ton sebulan," katanya.
Adapun harga gabah di sentra-sentra produksi, menurut Agung, saat ini ada di rentang Rp4.000 hingga Rp4.200 per kilogram (kg).
Seperti diketahui, Perum Bulog menargetkan untuk bisa menyerap hingga 1,8 juta ton setara beras sepanjang 2019. Adapun, hingga saat ini, Bulog telah menyerap lebih dari 800.000 ton setara beras dengan menggunakan harga pembelian pemerintah (HPP) ditambah fleksibilitas 10%.
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menyebutkan total stok yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai hampir 2,4 juta ton termasuk beras komersil. "Periode Juni ini 2,34 juta ton lah," katanya