Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Astra Infra Hengkang dari Konsorsium Serbaraja

Astra Infra memutuskan untuk hengkang dari konsorsium PT Trans Bumi Serbaraja, badan usaha jalan tol (BUJT) yang memegang konsesi jalan tol Serpong-Balaraja.
Rivki Maulana
Rivki Maulana - Bisnis.com 23 Juni 2019  |  13:45 WIB
Astra Infra Hengkang dari Konsorsium Serbaraja
Astra Infra - Mia Chitra Dinisari

Bisnis.com, JAKARTA -- Astra Infra memutuskan untuk hengkang dari konsorsium PT Trans Bumi Serbaraja, badan usaha jalan tol (BUJT) yang memegang konsesi jalan tol Serpong-Balaraja.

CEO Toll Road Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiyono mengatakan perseroan memilih hengkang dari konsorsium Trans Bumi Serbaraja karena fokus ingin fokus menambah portofolio jalan tol yang sudah beroperasi.

Sementara itu, proyek jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 36 kilometer tak kunjung memulai konstruksi.

"Kami keluar dulu dari Serpong-Balaraja karena ndak mulai-mulai proyeknya. Maka kami putuskan aktivitasnya untuk akuisisi Surabaya-Mojokerto yang Alhamdulillah sudah close bulan lalu," jelas Krist kepada Bisnis, pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, Astra Infra baru saja mengakuisisi 44,5% saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) dari dua pemegang saham senilai Rp1,7 triliiun pada Mei 2019 lalu. Sementara itu, di PT Trans Bumi Serbaraja, Astra Infra lewat PT Astra Tol Nusantara sempat memegang porsi saham 25%.

Sejak 2016, Astra Infra bermitra dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk. dan PT Transindo Karya Investama dengan membentuk PT Trans Bumi Serbaraja. BSD mengempit 50% saham sedangkan Transindo sama dengan porsi Astra Infra.

Berdasarkan laporan keuangan BSD per Maret 2019, BSD telah membeli 75.000 lembar saham Trans Bumi Serbaraja dari Astra Tol Nusantara dan Transindo senilai Rp90,92 miliar. Dengan demikian, kongsi BSD dengan Astra dan Grup Kompas di ruas Serpong-Balaraja berakhir.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), per 24 Mei 2019 belum ada progres konstruksi di tiga seksi jalan tol Serpong-Balaraja. Bahkan, progres pekerjaan tanah hanya berlangsung di seksi 1 (BSD-Legok) sepanjang 11,3 kilometer dengan progres pembebasan lahan 81%.

Untuk diketahui, Trans Bumi Serbaraja memenangkan lelang pengusahaa jalan tol Serpong-Baralaja pada Maret 2016.

Dalam catatan Bisnis, Trans Bumi Serbaraja menggunakan keistimewaan hak menyamakan penawaran dalam proses lelang. Hal ini bisa dilakukan karena konsorsium BSD merupakan pihak pemrakarsa dalam proyek tersebut.

Pada Desember 2016, Trans Bumi Serbaraja juga sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari sindikasi perbankan dan lembaga keuangan senilai Rp4,3 triliun dengan tenor 15 tahun.

Para kreditor yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Bank Mandiri memberikan fasilitas senilai Rp2,6 triliun, BNI Rp1 triliun, dan SMI Rp700 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tol serpong-balaraja Astra Infra Toll Road
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top