Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Listing di Hong Kong, Alibaba Incar Dana US$20 Miliar

Alibaba Group Holding Ltd. sedang mempertimbangkan rencana dual listing di Hong Kong . 
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba Group Holding Ltd. sedang mempertimbangkan rencana dual listing di Hong Kong . 

Dengan target dana terhimpun sebesar US$20 miliar, penawaran ini kemungkinan akan menekan likuiditas, mendorong tingkat pinjaman dan memperkuat dolar Hong Kong.

Menurut beberapa sumber yang familiar dengan isu ini, dual listing Alibaba berpotensi menyaingi penawaran umum perdana AIA Group Ltd. pada 2010 sebagai penjualan saham terbesar di kota itu.

Likuiditas diperkirakan akan semakin ketat dalam beberapa pekan berdekatan dengan pelaksanaan listing karena permintaan uang tunai. 

"Jika rencana ini berdampak pada peningkatan jumlah uang yang begitu besar di pasar saham Hong Kong, maka saya pikir Hibor, terutama likuiditas front-end, akan mengetat di sekitar periode tersebut," kata ekonom OCBC Wing Hang Bank Ltd Carie Li, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (29/5/2019).

Wing juga menambahkan bahwa dual listing Alibaba di kota pesisir ini berpotensi menguatkan dolar Hong Kong dengan cukup signifikan, meskipun tidak akan bertahan lama.

Kenaikan Hibor akan memengaruhi seluruh beban biaya, mulai dari hipotek hingga pinjaman perusahaan, dan kemungkinan bertahan bahkan setelah penjualan saham selesai.

"Alibaba bertujuan untuk mengajukan pendaftaran saham mereka di Hong Kong segera setelah paruh kedua tahun 2019," ujar beberapa orang yang familiar dengan masalah tersebut.

Raksasa e-commerce ini bekerja sama dengan penasihat keuangan mengenai penawaran yang direncanakan, kata beberapa sumber yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasinya bersifat pribadi.

Dual listing ini dimaksudkan untuk mendiversifikasi saluran pendanaan dan meningkatkan likuiditas, kata salah satu orang. Rencana ini masih sangat awal dan dapat sewaktu-waktu berubah, tambah mereka.

Alibaba mencetak rekor dengan keberhasilan mereka menghimpun dana sebesar US$25 miliar pada debutnya di New York, sebagai penawaran umum perdana terbesar di dunia.

Sebelumnya, pihak Alibaba terlebih dulu mendekati Hong Kong dan berjuang untuk membujuk regulator Hong Kong untuk menyetujui struktur manajemen perusahaan yang unik, di mana sejumlah mitra memiliki kewenangan untuk memilih anggota dewan manajemen.

Bursa Efek Hong Kong akhirnya meringankan pembatasan dan memberikan lampu hijau untuk kebijakan dua jenis saham yang berbeda pada tahun lalu, yang memungkinkan raksasa layanan internet Meituan Dianping dan pembuat ponsel cerdas Xiaomi Corp. hak untuk menerbitkan saham dengan hak suara yang berbeda.

Alibaba menolak berkomentar. Sahamnya yang diperdagangkan di New York telah merosot lebih dari 21% sepanjang tahun ini terhadap penutupan Jumat (24/5/2019).

Namun dengan nilai perusahaan sekitar US$400 miliar, Alibaba masih terhitung di antara 10 perusahaan publik terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper