Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Turki Tingkatkan GWM Simpanan Valas

Bank Sentral Turki telah meningkatkan rasio persyaratan cadangan bank umum untuk deposito valuta asing
Uang lira Turki./Reuters-Murad Sezer
Uang lira Turki./Reuters-Murad Sezer

Bisnis.con, JAKARTA - Bank Sentral Turki telah meningkatkan rasio persyaratan cadangan bank umum untuk deposito valuta asing, sebuah kebijakan lanjutan yang ditujukan untuk mencegah penduduk lokal mengkonversi tabungan lira mereka ke mata uang lain.

Sebagian besar masyarakt Turki telah memindahkan investasi mereka ke dalam mata uang asing sejak krisis yang melanda lira tahun lalu telah mengikis kepercayaan mereka.

Dana simpanan dan deposito dalam valuta asing, termasuk logam mulia, secara gabungan antara nasabah individu dan institusi di Turki naik ke rekor tertinggi sebesar US$182 miliar pada 17 Mei 2019.

Seorang trader, yang tidak disebutkan namanya berpendapata, langkah terbaru ini bertujuan untuk mencegah dolarisasi dan membuatnya lebih mahal bagi bank untuk menyimpan simpanan valas.

"Ini bertujuan untuk mendorong bank untuk mengumpulkan simpanan lira lebih banyak. Sebagai efek sekunder, keputusan ini akan meningkatkan cadangan bank sentral," kata trader tersebut, seperti dikutip melalui Reuters, Selasa (28/5/2019).

Bank Sentral Turki mengumumkan telah meningkatkan rasio persyaratan cadangan untuk simpanan valas dan dana partisipasi sebesar 200 basis poin untuk semua kategori jatuh tempo. Langkah ini dikatakan akan menarik likuiditas valas US$4,2 miliar dari pasar.

Di sisi lain, investor khawatir tentang kemampuan bank sentral untuk mempertahankan lira dalam kasus penurunan tajam lainnya, mengingat cadangannya telah turun secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Lira telah jatuh sekitar 37 persen sejak awal 2018, mendorong perekonomian ke dalam resesi. Langkah bank sentral ini membantu mata uang menguat sebentar pada Senin (27/5/2019).

Ankara telah mengambil beberapa langkah untuk mencegah orang Turki beralih ke deposito valas, seperti bulan ini menaikkan pajak atas beberapa penjualan valuta asing menjadi 0,1 persen dari nol.

Pengawas perbankan BDDK pekan lalu memberlakukan penundaan penyelesaian satu hari (one-day settlement delay) untuk pembelian valas lebih dari US$100.000 bagi nasabah perorangan.

Seorang bankir mengatakan bank memiliki likuiditas valas lebih banyak karena peningkatan simpanan valas baru-baru ini.

"Karena bank berada dalam posisi yang lebih nyaman dalam hal likuiditas valas, perpindahan ini kami harapkan tidak memiliki dampak negatif terhadap likuiditas valas bank," kata bankir itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper