Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) tetap optimistis produksi kakao nasional pada 2019 dapat meningkat dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.
“Kami punya upaya meningkatkan produksi, jadi kami proyeksikan akan meningkat dibanding tahun kemarin. Hanya saja berapa persen nanti kami lihat lagi,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono saat dihubungi Bisnis, Senin (20/5/2019).
Kasdi mengungkapkan peningkatan ini tak lepas dari bantuan benih unggul serta intensifikasi melalui distribusi pupuk bagi petani. Selain program-progra tersebut, Kasdi menyebutkan pula soal rehabilitasi dan perluasan area.
“Namun tidak semua dilaksanakan, yang paling banyak lewat peningkatan produktivitas dan intesifikasi,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi kakao selama periode Januari-April 2019 mencapai angka 65.016 ton. Jumlah tersebut naik 0,45% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 64.728 ton.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arie Nauvel Iskandar menyatakan produksi kakao tahun ini mungkin tak menunjukkan peningkatan, namun ia menaruh harapan tidak terjadi penurunan signifikan sebagaimana pada 2017 dengan produksi 260.000 ton menjadi sekitar 220.000 ton pada 2018.
“Kalau tahun ini sebenarnya saya menaruh harapan besar, karena dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mengambil langkah konkrit. Salah satunya dengan menyiapkan pupuk khusus kakao,” ungkap Arie, Minggu (19/5).
Arie menjelaskan bahwa berbeda dengan kebijakan subsidi pupuk generik sebelumnya, Kementrian Pertanian telah menyetujui penyediaan pupuk khusus bagi kakao. Arie sendiri mengharapkan pendistribusian pupuk ini dapat mulai berjalan tahun ini.
“Distribusi pupuk ini mungkin tak langsung berdampak pada peningkatan yang signifikan, tetapi paling tidak akan menahan laju penurunan,” ungkapnya.
Selain distribusi pupuk yang diharapkan dapat mempengaruhi produksi kakao tahun ini, Arie juga memperkirakan program lain berupa penyebaran bibit unggul dari pemerintah bisa dirasakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan.
“Kementan juga sudah menyiapkan penyebaran satu juta lebih bibit kakao. Menurut saya itu akan signifikan tapi tidak tahun ini karena benih butuh dua sampai tiga tahun untuk menunjukkan hasilnya,” ujar Arie.