Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pertanian menggelar operasi pasar dengan mendatangkan 7 ton telur ayam ras untuk menjaga agar harga komoditas tersebut stabil pada kisaran Rp23.000 per kilogram.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa harga yang telah disepakati bersama adalah minimal Rp20.000 per kilogram di tingkat peternak. Adapun, harga untuk di pasar adalah Rp23.000 per kilogram.
"Harga ini harus dijaga karena bisa dinikmati konsumen sekaligus menguntungkan peternak telur sehingga bisa terus berproduksi,” kata Amran saat meresmikan operasi pasar telur ayam di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu.
Selain di Pasar Tebet Barat, operasi pasar juga digelar pada enam titik lainnya, seperti Pasar Petojo Ilir, Pasar Glodok, Pasar Pluit, Pasar Palmerah, dan Pasar Pulo Gadung.
Amran menambahkan bahwa operasi pasar telur ayam juga akan berjalan selama Ramadan pada daerah yang menjual telur ayam dengan harga di atas Rp23.000 per kilogram.
“Ada beberapa pasar yang masih menjual telur ayam seharga Rp26.000 per kilogram. Operasi ini terus berjalan sampai harga telur ayam stabil sesuai yang diharapkan pemerintah, produsen, pengusaha, dan konsumen,” ujar Amran.
Mengacu data Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian pada Rabu (8/5), harga tertinggi telur ayam di tingkat peternak Kota Ternate sebesar Rp30.400 per kilogram, sedangkan harga terendah telur di Kabupaten Sumba Timur Rp20.000 per kilogram.
Sementara menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, Selasa (7/5), harga telur ayam ras di provinsi DKI Jakarta berada di kisaran Rp25.100 per kilogram. Harga tertinggi di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp37.600 per kilogram