Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama memastikan penambahan kuota haji sebanyak 10.000 jamaah tidak akan mengganggu jadwal jamaah yang ditetapkan terlebih dahulu.
“Jadi jadwal sebagaimana semula. Kloter pertama akan mulai diterbangkan 7 Juli. lalu kemudian secara berangsur-angsur [seluruh jamaah diberangkatkan untuk ibadah haji],” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan berbagai keperluaan jamaah. Fasilitas yang didapatkan para jamaah dari kuota tambahan juga sebagaimana lazimnya jamaah haji dari Indonesia.
“Misalnya yang terkait dengan akomodasi hotel di Makkah dan Madinah, transportasi selama di tanah suci, konsumsi juga tenda di Mina. Termasuk juga angkutan udara,” katanya.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Nizar Ali mengatakan, delapan perusahaan akan melayani angkutan antarkota dan salawat selama jamaah di tanah suci.
Dia menuturkan, ada beberapa rute perjalanan antarkota dalam musim haji, yaitu Madinah ke Makkah, Jeddah ke Makkah, Makkah ke Madinah, dan Makkah ke Jeddah.
Nizar menyebutkan ada 6 perusahaan bus yang akan dioperasikan untuk melayani jemaah haji Indonesia dalam perjalanan antar kota perhajian, yaitu Hafil, Rawahil Al Mashaer Co, Abu Sarhad, Durrat Al Munawwarah Transport Co, Al Massa Al Mutamayezh Transport, dan Rabitat Makkah Co.
Adapun, salawat adalah layanan bus pergi pulang dari hotel ke Masjidil Haram, Makkah. Bus ini akan disiapkan oleh dua perusahaan bus yaitu Saptco, dan Rawahil Armada yang akan disiapkan untuk pelayanan Salawat pada masa puncak berjumlah 448 bus/ perhari.