Bisnis.com, JAKARTA—Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menargetkan pertumbuhan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI) sebesar 6,54% pada 2024.
Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Leonard Tampubolon mengungkapkan proyeksi ini bisa dicapai tanpa usaha signifikan.
"Kalau dikategorikan ini masuk kategori memuaskan," ungkap Leonard, Kamis (25/04/2019).
Kendati sudah memuaskan, Bappenas merasa Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI) masih bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi.
Oleh sebab itu, dia menegaskan dukungan kebijakan yang tepat pada 2020-2024 harus didorong agar indikator di dalam IPEI bisa ditingkatkan. IPEI adalah instrumen yang telah dikembangkan Kementerian Perencanaan pembangunan Nasional/Bappenas untuk mengukur, memantau dan mengendalikan kualitas pembangunan ekonomi dari tahun ke tahun.
IPEI terdiri dari tiga pilar utama, yaitu pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan dan perluasan akses kesempatan. Pilar utama ini dibagi lagi atas delapan pilar dengan 21 indikator.
Indikator tersebut a.l. pertumbuhan PDRB riil per kapita, share sektor manufaktur terhadap PDB, rasio kredit perbankan terhadap PDRB nominal, persentase penduduk miskin, harapan lama sekolah hingga rasio jumlah rekening kredit perbankan UMKM terhadap rekening kredit keseluruhan. Hampir seluruh 21 indikator tersebut telah dimuat di dalam rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024.
Bappenas memuat strategi untuk mendorong pencapaian masing-masing indikator. Dengan demikian, pencapaian indikatornya diharapkan lebih tinggi dari proyeksi yang ditetapkan.