Bisnis.com, TANGERANG -- PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi atau WIKON, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk. meresmikan produksi perdana gelagar baja untuk pasar Filipina. Pabrik perseroan di Tangerang berkapasitas 20.000 ton per tahun akan menjadi basis produksi gelegar baja untuk pasar Asia Tenggara.
Produk fabrikasi baja yang dihasilkan WIKON merupakan hasil kerja sama dengan pabrikan baja asal Prancis, Matiere. Produk bernama Unibridge ini berbobot lebih ringan dan teknologi sambungan yang lebih ringkas.
Unibridge bisa dipasang lebih cepat dibandingkan dengan instalasi sambungan las maupun baut konvensional. Berkat teknologi ini, Unibridge bisa mengatasi kendala kepadatan lalu lintas dalam pembangunan jembatan di perkotaan maupun keterbatasan alat berat di perdesaan.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (24/4/2019), Unibridge yang diproduksi akan dikirim untuk proyek Balintawak, Filipina. Poduksi Unibridge diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar di Asia Tenggara yang tengah giat membangun proyek-proyek infrastruktur.
Peresmian produksi gelagar baja dijadwalkan bakal dihadiri Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Duta Besar Perancis M Jean-Chades Berthonnet, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Direktur Operasi Wijaya Karya Agung Budi Waskito, dan Direktur Utama Wikon Koko Cahyo Kuncoro.
Sebagaimana diketahui, Wijaya Karya dan Matiere sudah menjalin kerja sama sejak 2017. Matiere memilih bermitra dengan WIKON karena daya saing harga, kualitas, dan lokasi produksi yang bisa menjangkau pasar Asia Tenggara.
Baca Juga
Selain pasar ekspor di Asia Tenggara, Wikon juga bakal lebih gencar memasarkan unibridge di dalam negeri. Di Indonesia Unibridge sudah digunakan pada proyek jembatan layang Teluk Lamong. Jembatan dengan bentang 1,8 kilometer ini sudah dibangun sejak Maret 2018 dan pengoperasiannya bakal memperlancar arus kendaraan menuju Pelabuhan Teluk Lamong.