Bisnis.com, JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. akan merampingkan struktur organisasi perseroan dan sejumlah anak usaha pada 3 bulan ke depan. Perseroan akan mengkonsolidasikan anak perusahaan yang memiliki lini bisnis sejenis.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan mengalami tekanan akibat maraknya produk impor yang membanjiri pasar domestik sejak 2014. Menurutnya, perseroan harus realistis dalam memfokuskan lini usaha yang rugi dan mengurangi lini usaha yang kurang menghasilkan.
“Target saya tahun ini urusan restrukturisasi beres. Tujuannya Krakatau Steel yang ramping, lincah, dan cepat. Selain itu, penguatan pada bisnis inti dan bisnis penunjang guna memperkuat value perusahaan ke depan,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu.
Silmy mengatakan perseroan akan menggabungkan anak dan cucu usaha dengan kepemilikan saham di atas 50% pada laporan keuangan konsolidasi. “Jadi, saya alokasikan sumber daya Krakatau Steel untuk mendukung bisnis-bisnis yang memang marginnya besar.”
Dia menyatakan pemerintah harus mendukung industri baja nasional melalui lintas kementerian dan lembaga. Aturan dalam industri baja juga harus diperkuat. Menurutnya, jika hal tersebut tidak diterapkan, implementasi industri 4.0 pada industri baja akan sia-sia.