Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan sejumlah indikasi positif mewarnai situasi pasar di Indonesia, pascagelaran pemilihan umum yang dilaksanakan pada Rabu (17/4/2019).
“Ya artinya kan dari sisi market melihat. Makanya ekspektasi capital inflow kemudian sekarang yang disebut wait and see [tidak ada].Yang selama ini dianggap menjadi salah satu faktor yang mengurangi daya investasi di Indonesia, itu kan sekarang dianggap tidak ada,” katanya sesuai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Kamis (18/4/2019).
Kendati demikian, dia mengungkapkan pemerintah masih menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang. Yang paling penting, Sri menjelaskan pemerintah akan fokus mengkomunikasikan arah kebijakan tahun ini dan menyiapkan kerangka-kerangkan kebijakan pada tahun mendatang.
Optimisme terkait respons positif pasar terhadap hasil pemilu yang damai dan lancer diakuinya cukup berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Kamis (18/4/2019), sehari setelah perhelatan Pemilihan Umum 2019.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau menguat 0,87 persen atau 56,58 poin ke level 6.538,12 pada pukul 09.13 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 1,35 persen atau 87,30 poin di level 6.568,84.
Tak hanya itu, rupiah juga berhasil dibuka menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2019). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah masih melanjutkan penguatan selama 5 hari berturut-turut. Pada pembukaan perdagangan Kamis (18/4/2019), rupiah menunjukkan keperkasaannya dengan menguat 0,59% atau naik 82 poin menjadi Rp.14.002 per dolar AS.