Bisnis.com, JAKARTA—PT Adaro Power, anak usaha PT Adaro Energy Tbk., berminat mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan.
Head of Corporate Communications Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan PT Adaro Energy Tbk saat ini masih menunggu pengajuan proposal atau Request for Proposal (RFP) dari PT PLN (Persero) terkait tender PLTS di Sumatra berkapasitas 100 MW. PLTS yang akan dibangun Adaro itu memiliki total kapasitas 122 MW dengan proyeksi nilai investasinya sekitar US$120—US$150 juta.
Selain proyek PLTS di Sumatra, Adaro Power sebelumnya telah mengembangkan pembangkit listrik solar panel di wilayah operasi Adaro Energy di Kelanis, Kalimantan Tengah, dengan kapasitas 100 Kilowatt. Pembangkit tersebut hanya digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan.
“Adaro Power berupaya mendukung dan mensukseskan program pemerintah yang memanfaatkan EBT untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/4/2019), malam.
Menurutnya, Adaro Power terus aktif mencari proyek pembangkit untuk menguatkan posisi perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar energi di Indonesia. Hal tersebut juga dinilai sejalan dengan dengan program elektrisasi pemerintah sebesar 35.000 mw.
Proyek pembangkit Adaro Power yang akan beroperasi dalam waktu dekat yakni PLTU Tanjung Power Indonesia di Kabupaten Tabalog, Kaliamantan Selatan dengan kapasitas 2x100 mw. selain PLTU Tanjung Power Indonesia, Adaro juga sedang membangun PLTU Batang dengan kapasitas 2 x 1.000 MW yang ditarget beroperasi 2020.
“Adaro Power berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki visi untuk menjadi produsen listrik terbesar di Indonesia,” katanya.
