Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas Bumi (PLTMG) berkapasitas 30 MW di PLN Kastela, Kota Ternate, Maluku Utara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto meresmikan pengoperasian PLTMG yang merupakan satu-satunya di wilayah Indonesia Timur ini, Selasa (9/4/2019).
Djoko mengatakan peresmian pembangkit listrik ini merupakan salah satu pergantian penggunaan solar dengan gas dalam bentuk PLTMG. Pembamgkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas Bumi ini memiliki kemampuan dapat melistiki 160.000 rumah tangga.
Untuk gas bumi sebagai bahan bakar PLTMG Kastela ini dipasok dari Bontang, Kalimantan Timur. Dengan menggunakan gas pada PLTMG Kastela ini, mampu menghemat pengeluaran Rp150 miliar hingga Rp200 miliar per tahun.
“Pemerintah juga bisa mengurangi impor solar karena bisa mengurangi subsidi BBM, karena gas tidak disubsidi karena kita mempunya sumber yang banyak di dalam negeri, seperti di Tanggu, Bintang dan Sulawesi,” katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/4/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Ternate Abdullah Taher mengapresiasi atas beroperasinya PLTMG dan diharapkan mampu melayani kebutuhan masyarakat di Ternate.
Sebelum PLTMG Kastela, Pemerintah juga telah meresmikan PLTMG di Sambera, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Gas untuk infrastruktur ini dipasok dari Bontang yang berjarak 80 km dan diangkut dengan menggunakan truk. Setiap hari, sebanyak 24 truk bergantian mengisi PLTMG.
Sementara itu, untuk PLTMG terbesar yang ada saat ini berada di Lhokseumawe. Pada 2016 lalu Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya PLTMG Arun di Lhokseumawe dengan kapasitas produksi listrik mencapai 184 megawatt (MW).