Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebut tantangan perusahaan angkutan barang yang melalui jalur darat saat ini adalah mekanisme kerja yang sudah usang alias ketinggalan zaman.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa mekanisme bekerja yang ketinggalan zaman telah menjadi tantangan bagi pengusaha truk dan angkutan barang untuk meneruskan bisnisnya.
"Satu tantangan yakni satu mekanisme bekerja yang tadinya digunakan sudah tertinggal, dari [industri] 2.0 menjadi 4.0 harus dilakukan, banyak lagi yang harus dilakukan," katanya, Minggu (7/4/2019).
Revolusi industri ditandai dengan 4 tahapan yakni ditemukannya mesin uap yang menjadi revolusi industri 1.0, lalu penemuan listrik dan pabrik yang menjadikan industri 2.0 yang mengedepankan tenaga manusia.
Selanjutnya, ujar Menhub, otomasi melalui komputer menjadikan revolusi industri 3.0. Perkembangan berikutnya menjadi 4.0, menekankan pada penggunaan fasilitas siber dan digital seperti mahadata dan penggunaan internet.
Pada era industri 4.0 saat ini, Budi Karya menyebutkan bahwa bisnis proses angkutan darat masih tertinggal di fase industri 2.0, sehingga perlu segera mengejar ketertinggalan.
Pemerintah katanya selama ini berfokus pada bidang keselamatan terutama dalam bisnis angkutan barang di jalur darat tersebut.
"Pemerintah melalui berbagai regulasi berbagai fasilitas, memberikan suatu arah bahwa keselamatan itu sesuatu yang dijunjung. Oleh karenanya saya mengajak semua stakholders, khususnya Aptrindo [asosiasi pengusaha truk indonesia] dan asosiasi yang lain, memberikan dukungan kepada pengemudi agar mereka melakukan kegiatan berkeselamatan," ungkapnya.