Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) mengesahkan tinjauan ketiga tentang kemajuan ekonomi Argentina di bawah kesepakatan pembiayaan yang disepakati tahun lalu.
Keputusan yang disepakati Jumat (5/4/2019) juga menyetujui aliran bantuan lanjutan senilai US$10,8 miliar.
Argentina menyetujui kesepakatan pembiayaan siaga dari IMF senilai US$56,3miliar tahun lalu ketika negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin ini terpapar oleh inflasi yang merajalela dan kaburnya aliran dana asing sehingga menekan mata uang peso.
Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan langkah-langkah yang telah dijalankan membuahkan hasil dan ada tanda-tanda kebangkitan ekonomi meskipun inflasi terbukti sulit untuk dipatahkan.
"Kegiatan ekonomi berkontraksi pada 2018 tetapi ada tanda-tanda bahwa resesi telah mencapai titik terendah, dan pemulihan bertahap diperkirakan akan berlangsung di kuartal mendatang," kata Lagarde.
Laporan tinjauan ketiga mengungkapkan ekonomi Argentina kemungkinan akan mengalami kontraksi 1,2 persen tahun ini. Namun, ini merupakan sebuah perbaikan dibandingkan perkiraan IMF sebelumnya sebesar 1,7 persen.
IMF memperkirakan inflasi 2019 sebesar 30,5 persen.
Lagarde menambahkan pemilihan Oktober adalah risiko jangka pendek yang paling terlihat. Dia mengatakan bahwa hal itu dapat meningkatkan kecemasan pasar dan menyebabkan arus dana keluar yang lebih besar dari perkiraan dan kekhawatiran baru tentang dinamika utang Argentina.
Lagarde mengingatkan pemerintah Argentina harus hati-hati dalam melaksanakan rencana belanja anggarannya dan memperkuat pendapatan untuk memenuhi keseimbangan primer yang baik.