Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik properti taipan India Oberoi Realty Ltd. Vikas Oberoi menyebutkan pengetatan likuiditas di India bisa kembali mendorong kinerja industri propertinya.
Langkanya fasilitas pembiayaan, ditambah dengan pengetatan pengawasan pemerintah India pada sektor propertinya dalam beberapa tahun terakhir diprediksi bisa membantu menyingkirkan perusahaan bodong dan mendorong konsolidasi.
Kegagalan tahun lalu yang dialami sejumlah perusahaan pinjaman infrastruktur dan layanan pembiayaan (IL&FS) memicu krisis bagi para pemberi pinjaman bodong dan memberikan tekanan bagi para peminjam termasuk pembangun properti.
Tekanan tersebut membantu perusahaan besar dan terpercaya seperti Oberoi, pengembang properti terbesar ketiga di India, untuk terus mengembangkan pendapatan dan sahamya di sektor properti.
“Sekarang pembeli akan lebih terbuka hanya untuk pengembang yang kredibel saja,” ungkap Oberoi, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (26/3).
Kekhawatiran akan ketidakmampuan untuk membayar utang membuat pemberi pinjaman non-bank dalam beberapa pekan terakhir ini menjamur ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi kabar buruk bagi perekonomian India, terutama menuju periode pemilihan umum.
Baca Juga
Industri properti India terguncang selama beberapa tahun terakhir oleh gejolak perekonomian mulai dari penarikan uang kertas bernilai tinggi dari peredaran pada 2016 dan dilanjutkan dengan pengenaan pajak penjualan pada tahun berikutnya.
Sektor properti kemudian mengalami laju penjualan yang sangat lambat, pasok membeludak, dan menyebabkan harga-harga properti anjlok.