Bisnis.com, BOGOR - Perusahaan farmasi Combiphar memfasilitasi program intensif Bootcamp Combi Run Academy 2019.
Pelatihan yang melibatkan 60 siswa-siswi dan 15 guru dari 15 sekolah setingkat SMA di Jakarta dan sekitarnya itu di selenggarakan selama 2 hari satu malam di Tapos, Bogor, Jawa Barat.
B. Dewinta Hutagaol, Division Head of Corporate Communications & Community Development Combiphar, mengatakan program tersebut bertujuan mengajarkan siswa-siswa untuk memulai hidup sehat sejak dini.
"Dengan hidup sehat, mereka diharapkan turut melawan sindrom metabolik pada remaja," ujarnya, di sela-sela pelaksanaan Combi Run Academy dan Media Workshop Getaway, Sabtu (23/3/2019).
Pelatihan yang telah digelar untuk kedua kalinya sejak tahun lalu itu, kata Dewinta, memberikan pematangan materi dan teknik berlari yang benar sekaligus menumbuhkan semangat mereka yang terpilih untuk berkompetisi.
Lari secara benar dan rutin, didukung pola asupan yang sehat, efektif mengantisipasi timbulnya sindrom metabolik.
“Usia remaja adalah usia yang krusial yang akan turut membentuk generasi Indonesia yang lebih sehat, kami akan terus konsisten menjalankan beragam inisiatif yang menyasar kalangan muda."
Selain itu, siswa siswi yang dibekali pengetahuan teori dan praktik lari tersebut diharapkan menjadi duta-duta Combi Run Academy (CRA) dengan menyebarkan pengetahuan dan menyemangati kalangan generasi Z sekitarnya untuk berolahraga lari.
"Itulah maka kami membuat program ini lebih kekinian, karena generasi Z ini menyukai yang hal-hal yang social climber dan viral. Mereka akan menyebarkan bahwa lari itu menyenangkan," ujarnya.
Program yang menjadi bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial Combiphar ini juga melibatkan pemateri dari IndoRunners, komunitas penggemar olahraga lari independen terbesar Indonesia.
“Bootcamp menjadi pembeda CRA 2019 dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Tak hanya penajaman praktik berlari, peserta juga menerima pengayaan materi pendukung seperti pengaplikasian pola asupan yang tepat dan perilaku sehat lain dalam keseharian."
Di samping itu, siswa-siswi peserta juga kan mendapatkan pembekalan social media training agar para peserta terlibat aktif meneruskan ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan melalui berbagai platform media sosial yang mereka miliki.
Pelatihan intensif juga melibatkan guru-guru yang nantinya akan berperan sebagai trainer bagi siswa perwakilan sekolah. Program Train for Trainer ini juga bisa dimanfaatkan para guru untuk memaksimalkan materi olahraga di kurikulum sekolah mereka.
Program Director Combi Run Academy dan pendiri komunitas lari IndoRunners, Yasha Chatab menambahkan, Sesi bootcamp Combi Run Academy menghadirkan suasana yang berbeda dan memungkinkan para peserta untuk lebih fokus meningkatkan kemampuan mereka dalam berlari.
"Lebih dari itu, para peserta juga berkesempatan berkumpul dengan sesama peminat olahraga lari sehingga bisa lebih termotivasi untuk berprestasi, terutama menghadapi fase kompetisi nanti.”
Pada saatnya, siswa siswi ini akan mengusung nama sekolah masing-masing untuk bersaing sportif dalam beberapa ajang lari yang digelar Combiphar termasuk di antaranya Combi Run 2019 sebagai kompetisi puncak, yang akan digelar sebagai acara kompetisi yang keenam kalinya, pada September tahun ini.
