Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe: Ketersediaan Obat Aman, Ini Alasannya

PT Kalbe Farma Tbk. menyatakan persediaan bahan baku masih mencukupi untuk tahun ini. Pasalnya, perusahaan farmasi berkode KLBF tersebut sudah menghitung persediaan bahan baku untuk produksi obat untuk 60—90 hari ke depan.
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika meninjau fasilitas produksi di sela-sela peresmian pabrik PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika meninjau fasilitas produksi di sela-sela peresmian pabrik PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk. menyatakan persediaan bahan baku masih mencukupi untuk tahun ini. Pasalnya, perusahaan farmasi berkode KLBF tersebut sudah menghitung persediaan bahan baku untuk produksi obat untuk 60—90 hari ke depan.

Presiden Direktur KLBF Vidjongtius mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan pada akhir tahun ini dapat mencapai 6%--8%. Maka dari itu, lanjutnya, perseroan menjaga utilisasi pabrik di posisi 60%--70%.

“Utilisasi tersebut adalah karena antisipasi pertumbuhan tahun-tahun ke depan. Kalau perencanaan kapasitas produksi yang baik selalu ada ruang kapasitas untuk pertumbuhan penjualan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/3/2019).

Menurutnya, kini jangka waktu pemesanan obat dari apotek relatif normal. Vidjongtius berujar selama persediaan obat masih ada, singkatnya waktu pemesanan tidak menjadi maslah untuk perseroan.

Pada laporan keuangan kuartal III/2018, beban pokok distribusi perseroan naik 5,09% menjadi Rp3,2 triliun dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah Rp3 triliun. Sementara itu, beban pokok produksi tumbuh 6,72% menjadi Rp4,9 triliun.

Adapun, penjualan bersih perseroan tercatat naik 3,9% menjadi Rp15,6 triliun dari Rp15 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper