Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negeri Paman Sam Akan Jadi Pendorong Terbesar Pasokan Minyak Dunia

Amerika Serikat akan mendorong pertumbuhan pasokan minyak global selama lima tahun mendatang berkat kekautan dari industri minyak serpihnya dan memicu transformasi cepat pasar minyak dunia.
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Amerika Serikat akan mendorong pertumbuhan pasokan minyak global selama lima tahun mendatang berkat kekautan dari industri minyak serpihnya dan memicu transformasi cepat pasar minyak dunia.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan ekspor minyak mentah Amerika Serikat akan menyusul Rusia dan mendekati Arab Saudi. Di sisi lain, pertumbuhan permintaan minyak global terlihat menurun.

IEA sendiri melihat bahwa tidak ada puncak permintaan minyak ke depan, kendati petrokimia dan bahan bakar jet masih menjadi pendorong utama. Hal ini terlihat dari tren konsumsi bahan bakar di Amerika dan Asia yang cenderung menurun karena peningkatan efisiensi dan kendaraan listrik.

Terlepas dari perubahan pasar minyak global, Amerika Serikat diperkirakan semakin memimpin ekspansi dalam pasokan minyak global dibarengi dengan pertumbuhan signifikan dari produsen non-OPEC, termasuk Brasil, Guyana dan Norwegia.

Dalam proyeksi IEA, Amerika Serikat akan menyumbang 70% dari total peningkatan kapasitas global hingga 2024, atau menambahkan sekitar 4 juga barel per hari (bph). Di sisi lain, Irak juga diperkirakan akan memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen top dunia.

Namun, peningkatan yang ada juga tertahan oleh penurunan produksi dari Iran dan Venezuela dan kondisi yang belum dapat ditebak dari Libya.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan akan terjadi gelombang keuda dari revolusi minyak serpih dari Amerika Serikat.

"Amerika Serikat juga akan berkontribusi dalam 75% ekspansi perdagangan LNG selama limat tahun mendatang. Ini akan mengguncang aliran perdagangan migas internasional, dengan implikasi mendalama bagi geopolitik energi," katanya, dalam rilis laporan berjangka yang diunggah di situs IEA, Senin (11/3).

Sementara itu, di sektor hilir, pasar produk akan mengalami transisi besar dengan adanya penerapan baru dari International Maritime Organization yang mengatur kualitas bahan bakar bunker pada 2020. Hal ini menjadi perhatian, kendati sebelumnya industri pengapalan dan smelter telah memcermati kondisi beberapa tahun terakhir.

Birol menambahkan saat ini merupakan fase yang luar biasa bagi industri minyak, mengingat geopolitik berpengaruh besar dalam pasar. "Kepastian yang ada akan memudar. Dan semuanya terjadi di sektor hulu maupun hilir," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper