Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Juga Ganti Pesanan Boeing 737-8 MAX

PT Garuda Indonesia Tbk. telah memutuskan untuk mengganti pesanan pesawat Boeing 738 Max 8 dengan jenis lain.
Ilustrasi: Pesawat Garuda Indonesia di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta/JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi: Pesawat Garuda Indonesia di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta/JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--PT Garuda Indonesia Tbk. telah memutuskan untuk mengganti pesanan pesawat Boeing 738 Max 8 dengan jenis lain.

Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra mengatakan sedang melakukan negosiasi terkait dengan perubahan pesanan pesawat Boeing 737 Max 8 dengan pihak pabrikan. Akan tetapi, proses perubahan pesanan tersebut sudah dilakukan sebelum kecelakaan yang dialami Lion Air maupun Ethiopian Airlines.

"Kami sedang proses negosiasi dengan Boeing untuk perubahan order Max 8 dengan jenis pesawat lain," kata Askhara kepada Bisnis, Selasa (12/3/2019).

Dia mengaku belum memutuskan jenis pesawat baru yang akan dipesan. Selain itu, nilai pemesanan pesawat juga masih dalam proses kajian maskapai.

Pria yang akrab disapa Ari Askhara ini juga belum menjelaskan jumlah unit pergantian pesawat baru.

Garuda memiliki pesanan 50 unit Boeing 737 Max 8 dan pengirimannya baru direalisasikan 1 unit. Unit pertama telah tiba di Indonesia pada Desember 2017 dan telah dioperasikan Januari 2018 untuk rute domestik.

Pada awal 2018, Garuda pernah meminta dengan Boeing untuk menjadwal ulang pengiriman pesawat Boeing 737 Max 8. Berdasarkan negosiasi, pesawat Boeing 737 Max 8 kedua dan lainnya akan dikirim pada 2020-2024 dari jadwal semula 2017-2019.

Langkah yang sama dilakukan oleh Lion Air Group (LAG) yang menunda pembelian 4 pesawat Boeing 737-8 Max yang rencananya dilakukan Mei 2019. Total perjanjian kontrak pembelian LAG untuk Max series ini berjumlah 222 pesawat.

Managing Director LAG, Capt. Putut Kuncoro Adi menuturkan pengiriman yang seharusnya dilakukan tahun ini ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Kita kan pesan 222 pesawat setelah kejadian JT610 itu kita sudah diskusi dengan Boeing untuk sementara menunda dulu. Bulan Mei ini harusnya ada yang datang tapi kita tahan dulu, tahun ini ada 4 pesawat, sementara dihold," ungkapnya.

Dia menyebut sudah memiliki kontrak pemesanan sejumlah 222 pesawat max series sampai dengan tahun 2035. Kelanjutan kontrak tersebut masih dalam pembahasan antara pihak Lion Air dengan Boeing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper