Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Harina Hafitz, WNI Penumpang Ethiopian Airlines

Harina Hafitz, 60, sempat berkumpul dengan dua adiknya sebelum menjadi korban kecelakaan pesawat jatuh Ethiopian Airlines, pada Minggu (10/3/2019) pagi waktu setempat.
Polisi berdiri di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri
Polisi berdiri di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri

Bisnis.com, JAKARTA - Harina Hafitz, 60, sempat berkumpul dengan dua adiknya sebelum menjadi korban kecelakaan pesawat jatuh Ethiopian Airlines, pada Minggu (10/3/2019) pagi  waktu setempat.

Harina dalam penerbangan dari Addis Ababa, Ethiopia, menuju Nairobi, Kenya, ketika pesawat itu jatuh terempas ke bumi bersama seluruh 157 orang penumpang dan awaknya.

"Bertiga ketemu, dia senang banget," kata Hari Lutfi Hafitz, adik Harina, saat ditemui di rumah duka di Jalan Dempo Nomor 20A, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019) malam.

Hari menerangkan, pertemuan itu dilakukan di Roma, Italia, lokasi domisili Harina. Di negeri itu Harina tinggal bersama suaminya warga setempat dan dua anak.

Pertemuan kakak beradik itu juga ditambahkan aktivitas jalan-jalan ke Firenze, masih di wilayah Italia.

Harina disebutkan hari bertemu dengan dua adiknya yang lain yakni Andi dan Linda. Hari lalu memperlihatkan foto-foto mereka yang menyunggingkan senyum.

"Saya tidak ikut karena belum lama bertemu juga di Italia," kata Hari.

Usai pertemuan itu diketahui kalau Harina terbang dari Addis Ababa, Ethiopia, menuju Nairobi, Kenya. Satu adiknya yakni Linda yang rencananya kembali ke Jakarta membatalkan penerbangannya karena berita duka sang kakak sulung.

Hari mengutarakan, kakaknya itu telah 'berpetualang' ke berbagai negara selama sekitar 40 tahun. Harina awalnya bekerja sebagai travel agent. Dia kemudian mengabdikan diri bekerja di Program Pangan Dunia (WFP) untuk PBB.

Harina merupakan satu dari tujuh staf WFP yang menjadi korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines tersebut. Bertujuh mereka rencananya akan menghadiri konferensi United Nations Environment Assembly (UNEA) yang diselenggarakan di Kenya pada 11-15 Maret 2019.

Kedutaan Besar Indonesia di Roma bersama perwakilan PBB telah mengabarkan kecelakaan pesawat jatuh  itu kepada suami Harina di Italia.

 Sedang malam ini, perwakilan WFP Indonesia menyambangi rumah Harina di Jakarta membawa serta karangan bunga tanda berduka. Sekitar pukul 19.09 WIB, keluarga Harina menggelar pengajian.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper