Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Tunda Beli 4 Boeing 737-8MAX

Lion Air Group (LAG) menunda pembelian 4 pesawat Boeing 737-8 Max yang rencananya dilakukan Mei 2019. Total perjanjian kontrak pembelian LAG untuk Max series ini berjumlah 222 pesawat.

Bisnis.com, JAKARTA -- Lion Air Group (LAG) menunda pembelian 4 pesawat Boeing 737-8 Max yang rencananya dilakukan Mei 2019. Total perjanjian kontrak pembelian LAG untuk Max series ini berjumlah 222 pesawat.

Managing Director LAG, Capt. Putut Kuncoro Adi menuturkan pengiriman yang seharusnya dilakukan tahun ini ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Kita kan pesan 222 pesawat setelah kejadian JT610 itu kita sudah diskusi dengan Boeing untuk sementara menunda dulu. Bulan Mei ini harusnya ada yang datang tapi kita tahan dulu, tahun ini ada 4 pesawat, sementara dihold," ungkapnya di Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Dia menyebut sudah memiliki kontrak pemesanan sejumlah 222 pesawat max series sampai dengan tahun 2035. Kelanjutan kontrak tersebut masih dalam pembahasan antara pihak Lion Air dengan Boeing.

"Kita 222 pesawat itu kurang lebih investasi sekitar US$22 miliar, itu belum dikeluarkan semua. Kita sedang diskusi dengan Boeing sebenarnya untuk meneruskan atau tidak tim kita sama tim Boeing masih duduk," ujarnya.

Sementara itu, 10 pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion yang penerbangannya dihentikan sementara akan mengikuti proses inspeksi yang dilakukan pemerintah. Penerbangan yang dilayaninya pun akan digantikan oleh pesawat lain.

Pengetatan terhadap pesawat produk Boeing, yaitu Boeing 737-8 Max kembali diingatkan usai musibah kecelakaan yang dialami oleh Ethiopian Airlines tujuan Nirobi pada Minggu (10/3/2019). Pesawat tersebut hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa dan dilaporkan menewaskan semua 157 penumpang.

Sebelumnya, pesawat jenis serupa yang dioperasikan oleh Lion Air juga jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang. Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan tersebut sedang dalam investigasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper