Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Daya Saing Batam, Pemerintah Siap Tekan Biaya Logistik

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing Batam dengan daerah lainnya melalui sejumlah upaya yang segera diwujudkan dalam waktu dekat ini, termasuk penurunan biaya logistik di Batam. 
Suasana pembuatan kapal di galangan kapal Batam, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Suasana pembuatan kapal di galangan kapal Batam, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing Batam dengan daerah lainnya melalui sejumlah upaya yang segera diwujudkan dalam waktu dekat ini, termasuk penurunan biaya logistik di Batam. 

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, sekaligus Ketua Dewan Pengawas BP Batam menyatakan bahwa salah satu upaya yang sedang disiapkan untuk terus menekan biaya logistik di Batam adalah dengan menurunkan biaya pengiriman barang kontainer dari Batam ke Singapura. 

Pasalnya, tingginya biaya pengiriman barang kontainer dari Batam - Singapura saat ini yang mencapai sekitar 675 dollar Singapura per kontainer, jauh lebih mahal dari pada Jakarta ke Singapura. Kondisi tersebut sangat dikeluhkan pelaku usaha sehingga dapat mempengaruhi daya saing Batam dengan wilayah sekitar.

"Kami targetnya dalam waktu sebulan ke depan, biaya pengiriman barang kontainer dari Batam ke Singapura akan bisa diturunkan hampir 50%, dari biasanya sekitar 675 dollar Singapura menjadi 350 dollar Singapura atau setara US$250 per kontainer," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/2/2019).

Susiwijono, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Teknis Dewan Kawasan BP Batam tersebut menerangkan bahwa guna menurunkan biaya pengiriman barang tersebut, pemerintah melalui BP Batam telah menyiapkan langkah strategis.

Pertama melakukan sentralisasi layanan kontainer di Pelabuhan Batu Ampar. Kedua, konsolidasi cargo antar shipping-line supaya muatan kapal lebih optimal. Ketiga, perbaikan fasilitas pelabuhan Batu Ampar, seperti HMC (Barbour Mobile Crane), Reach Stacker dll. 

Selain itu, lanjut Susiwijono, akan menyediakan kapal reguler-route Batam-Singapore. "Opsinya pakai Barge (50-100 TEUs) atau kapal (300-700 TEUs)," ujarnya.

Menurut Susiwijono, beberapa minggu ini sudah menyiapkan sejumlah upaya - upaya efisiensi layanan di Batam. 

"Minggu lalu kita juga sudah satukan/ integrasikan layanan perizinan terpadu satu pintu (PTSP) yang ada di BP Batam dengan Pemko Batam, sekalian integrasi ke Sistem OSS (Online Single Submission)," ujarnya. 

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawadi mengatakan hal salam sepekan kemarin telah melakukan pembahasan terkait rencana menurunkan biaya pengiriman barang dari Batam - Singapura.

Menurut Edy bahwa biaya pengiriman barang kontainer dari Batam ke Singapura tersebut bukan hanya biaya kontainer saja, namun sudah termasuk biaya keseluruhan, termasuk kapal maupun biaya handlingnya.

"Biaya itu tidak hanya CHC (container handling charge), tapi juga THC (terminal handling charge). Jadi pakai THC plus freight," ujarnya.

Guna mendukung hal itu, pihaknya juga bakal memperluasapangan penumpukan kontainer (container yard/CY) menjadi seluas 12 hektare. Namun demikian, untuk kontainer manajemen pihaknya masih belum bisa melakukan.

"Saya butuh waktu untuk kontainer manajemen. Jadi sekarang saya luasin dulu CY-nya. Gate juga saya buka supaya taruh barang dan keluarnya cepat. Lalu untuk angkut ke kapal, saya pinjam dua crane supaya mempercepat handlingnya," ujarnya.

Pihaknya mengaku optimistis bahwa melalui sejumlah langkah awal tersebut, dapat mendongkrak volume bongkar muat di Batam meningkat signifikan. 

"Jadi selama setahun ini diharapkan volume bongkar muat di Batam bisa naik dari selama ini hanya 400.000 TEUs per tahun menjadi 1,2 juta TEUs. Kan prinsipnya kalau mau volume naik ya harganya diturunin, maka kita mulai turunin biaya-biaya logistik di sana," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper