Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Tahun Melorot, Industri Elektronik Dinilai Dapat Bangkit

Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menjelaskan industri elektronik akan bangkit dari titik nadir setelah melemah 4 tahun berturut-turut. Perubahan perilaku konsumen dinilai mendorong penurunan konsumsi produk elektronik.
Calon pembeli melintas di pusat elektronik Glodok, Jakarta, Jumat (7/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Calon pembeli melintas di pusat elektronik Glodok, Jakarta, Jumat (7/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menjelaskan industri elektronik akan bangkit dari titik nadir setelah melemah 4 tahun berturut-turut. Perubahan perilaku konsumen dinilai mendorong penurunan konsumsi produk elektronik.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Gabel Ali Soebroto kepada Bisnis, Senin (18/02/2019). Dia menjelaskan penurunan kinerja industri elektronik terjadi hingga 2017 dengan penurunan secara umum sebesar 10% per tahun.

Penurunan itu, menurut Ali, didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat yang memengaruhi serapan produk elektronik. Hal tersebut memengaruhi berbagai jenis produk elektronik dengan dampak yang beragam, produk kulkas misalnya mengalami penurunan permintaan yang lebih rendah dari produk elektronik secara umum.

"Penyebabnya prioritas konsumen belanja beralih ke rekreasi, untuk elektronika konsumen baru beli kalau yang dipakai [sudah] rusak," ujar Ali, Senin (18/02/2019).

Ali menyampaikan, pada 2019 pelaku indutsri elektronik dapat mengharapkan pertumbuhan penjualan berkisar 5%–10%. Meskipun begitu, distribusi penjualan produk elektronik menurutnya mungkin tidak akan merata.

Potensi pertumbuhan itu pun dinilai dapat didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga pada 2018 tercatat sebesar 5,05%, meningkat dari 2017 sebesar 4,95%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper