Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menjelaskan industri elektronik akan bangkit dari titik nadir setelah melemah 4 tahun berturut-turut. Perubahan perilaku konsumen dinilai mendorong penurunan konsumsi produk elektronik.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Gabel Ali Soebroto kepada Bisnis, Senin (18/02/2019). Dia menjelaskan penurunan kinerja industri elektronik terjadi hingga 2017 dengan penurunan secara umum sebesar 10% per tahun.
Penurunan itu, menurut Ali, didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat yang memengaruhi serapan produk elektronik. Hal tersebut memengaruhi berbagai jenis produk elektronik dengan dampak yang beragam, produk kulkas misalnya mengalami penurunan permintaan yang lebih rendah dari produk elektronik secara umum.
"Penyebabnya prioritas konsumen belanja beralih ke rekreasi, untuk elektronika konsumen baru beli kalau yang dipakai [sudah] rusak," ujar Ali, Senin (18/02/2019).
Ali menyampaikan, pada 2019 pelaku indutsri elektronik dapat mengharapkan pertumbuhan penjualan berkisar 5%–10%. Meskipun begitu, distribusi penjualan produk elektronik menurutnya mungkin tidak akan merata.
Potensi pertumbuhan itu pun dinilai dapat didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga pada 2018 tercatat sebesar 5,05%, meningkat dari 2017 sebesar 4,95%.