Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah & Operator Bahas Penurunan Tarif Tol Trans Jawa

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) bersama badan usaha jalan tol (BUJT) tengah merumuskan formula penurunan tarif tol di lintas Trans Jawa.
Pemandangan ruas jalan tol Trans Jawa di sekitar Jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Pemandangan ruas jalan tol Trans Jawa di sekitar Jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) bersama badan usaha jalan tol (BUJT) tengah merumuskan formula penurunan tarif tol di lintas Trans Jawa.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya menerima aspirasi dari kalangan masyarakat dan pelaku usaha terkait tarif tol yang dinilai mahal.

Dia menekankan, pihaknya bersama operator akan mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan rumus yang tepat.

"Tim kecil BPJT dan Asosiasi Tol Indonesia sedang merumuskan berapa [besaran] yang bisa diturunkan dan apa kompensasinya. Mudah-mudahan dalam 1-2 hari bisa selesai baru nanti kami lapor ke presiden," jelas Basuki di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Sebagaimana diketahui, lintas Trans Jawa kini sudah tersambung dari Merak hingga Pasuruan sepanjang 933 kilometer. dan sejak 21 Januari 2019 lalu sebanyak tujuh ruas mulai menerapkan tarif.

Untuk melintas di jalan tol Jakarta hingga Surabaya sejauh 760 kilometer, pengguna kendaraan golongan I dikenakan tarif Rp660.500. Sementara itu, kendaraan golongan II-III dan IV-V masing-masing Rp990.750 dan Rp1,2 juta.

Dalam catatan Bisnis.com, tarif tol di ruas-ruas baru sudah menerapkan kebijakan rasionalisasi tarif yang mana tarif tol paling tinggi dipatok paling tinggi sebesar Rp1.000 per kilometer.

Kebijakan ini membuat tarif yang diterapkan lebih rendah dibandingkan dengan yang tercantum dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT).

Basuki menyebut pemerintah belum menetapkan bentuk kompensasi bagi BUJT. Namun, sejumlah opsi sudah mencuat, antara lain opsi perpanjangan konsesi, insentif pajak, dan kompensasi tunai.

Dia menambahkan, pemerintah bakal memutuskan bentuk kompensasi yang paling bisa diterapkan segera.

Penetapan tarif tol menurut Basuki tidak terlepas dari biaya investasi di setiap ruas. Dia menyebut, tarif tol di ruas-ruas baru akan lebih mahal dibandingkan dengan ruas-ruas yang sudah beroperasi.

"Jakarta - Cikampek cuma Rp200 per kilometer. Batang - Semarang Rp1.000 per kilomer. Ini kan jomplang. Jadi tergantung tahun investasinya," tukas Basuki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper